Pejabat Bank Bukopin berbincang tentang Business Card dan Platinum Card di Gedung Bukopin, Jakarta, Kamis (18/2). Bukopin Business Card adalah kartu kredit pertama dan satu-satunya yang mencantumkan nama dan logo perusahaan sebagai title kartu. TEMPO/Aditia N
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Bukopin Tbk menargetkan pertumbuhan bisnis kartu kredit hingga akhir 2012 sebesar 20 persen. Direktur Konsumer Bukopin, Lamira Septini Parwedi, mengatakan pertumbuhan itu sejalan dengan perkiraan pertumbuhan industri. Namun, Lamira belum bisa memerinci berapa target total penyaluran kartu dan nilai penyaluran pinjaman melalui kartu kredit tahun ini.
“Untuk kartu kredit, kami targetkan tumbuh sama seperti industri,” kata Lamira ketika berkunjung ke Tempo, Selasa, 20 November 2012.
Pada 2011, jumlah pemegang kartu kredit Bukopin tumbuh 46,4 persen menjadi 237 ribu kartu dengan penggunaan kartu tumbuh 24,5 persen menjadi Rp 2,02 triliun. Total kredit yang diberikan pada 2011 tumbuh 36 persen menjadi Rp 710 miliar dan fee base kartu tumbuh 60 persen menjadi Rp 109 miliar.
Jumlah mesin penerima transaksi kartu kredit (electronic data capture/EDC) pada 2011 tumbuh 52 persen menjadi 5.321 unit dan sales volume merchant turun 4,1 persen menjadi Rp 7,53 triliun, dan fee based merchant tumbuh 11 persen menjadi Rp 155 miliar.
Lamira menyatakan, kebijakan Bank Indonesia untuk membatasi kredit konsumsi belum akan berdampak terhadap penyaluran kredit perseroan. Sebab, mayoritas penyaluran kredit Bukopin dikontribusi oleh segmen usaha kecil dan menengah.
Hingga kuartal III 2012, penyaluran kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah perseroan menyumbang sebesar 46,4 persen dari total penyaluran kredit sebesar Rp 42 triliun. Segmen mikro menyumbang 6,5 persen, komersial 38 persen, dan konsumer 8,7 persen. Nilai total penyaluran pinjaman Bank Bukopin hingga kuartal III 2012 tumbuh 17 persen dibandingkan periode yang sama di 2011.
“Kredit konsumsi kami masih di bawah 10 persen. Jadi kebijakan pemerintah untuk mengerem kredit konsumsi, kami optimistis, tidak akan berdampak signifikan,” ujar Lamira.
Berdasarkan aset, Bukopin berada di urutan ke-16 di industri perbankan nasional. Sementara berdasarkan simpanan di urutan 15 dan pinjaman di urutan ke-12.
Banjir Promo Tiket Wisata dari Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024, Besok Berakhir
2 Maret 2024
Banjir Promo Tiket Wisata dari Bank CIMB Niaga di Cathay Pacific Travel Fair 2024, Besok Berakhir
Bank CIMB Niaga dan maskapai penerbangan Cathay Pacific Airways Limited menggelar Cathay Pacific Travel Fair 2024 untuk menghadirkan beragam promo tiket wisata favorit dunia.
Sederet Bank Terjun ke Bisnis Paylater, Ekonom: Fenomena Wajar, Bukan Lompatan Besar
7 Desember 2023
Sederet Bank Terjun ke Bisnis Paylater, Ekonom: Fenomena Wajar, Bukan Lompatan Besar
Saat ini, sederet perbankan sudah dan akan merambah ke segmen bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) alias paylater (bayar nanti). Bagaimana tanggapan ekonom?