Deflasi, Jepang Rilis Aturan Penjualan Obligasi

Jumat, 16 November 2012 18:22 WIB

Masyarakat Jepang melambaikan bendera untuk merayakan hari ulang tahun ke-75 kaisar Akihito di Tokyo (23/12. Foto: AP/Koji Sasahara

TEMPO.CO, Tokyo - Parlemen Jepang telah menyetujui salah satu rancangan peraturan penting yang dapat memastikan pemerintah tidak kehabisan uang pada akhir bulan ini. Rancangan peraturan tersebut nantinya memungkinkan pemerintah negara matahari terbit itu menambah pinjaman uang dengan cara menjual obligasi negara.

Persetujuan itu datang di tengah kekhawatiran bahwa ekonomi Jepang mungkin sedang menuju resesi. Sebelumnya, Pemerintah Jepang telah mengeluarkan peringatan bahwa negara itu tengah menunjukkan tanda-tanda kelemahan.

“Melihat prospek jangka pendek, perekonomian terlihat bergerak lambat untuk saat ini,” kata Kantor Kabinet Jepang dalam laporan bulanannya, Jumat, 16 November 2012.

Hal ini menambah kekhawatiran tas kesehatan perekonomian Jepang, yang disebut sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia. Terlebih lagi, laporan itu juga menyebutkan produksi dalam negeri telah jatuh dan ekspor Jepang terus menurun seiring dengan perlambatan ekonomi dunia.

“Konsumsi swasta dan investasi bisnis juga stagnan,” kata laporan tersebut. Data pusat statistik Jepang mencatat ekonomi Jepang pada kuartal III menyusut 0,9 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan dikhawatirkan akan terus anjlok pada kuartal IV akhir tahun. Ini adalah penurunan keempat kalinya secara berturut-turut semenjak krisis global mulai melanda dunia.

Salah satu kekhawatiran terbesar publik Jepang adalah kebijakan pemerintah yang malah memperparah deflasi negara itu dan membuat harga konsumsi terus jatuh. Hal ini ditengarai sebagai penghambat upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi domestik.

Harga konsumsi Jepang pada September memang mengalami penurunan 0,1% dibandingkan tahun lalu. Penurunan itu sekaligus penurunan kelima kali dalam lima bulan berturut-turut.

Pemerintah Jepang juga berharap bank sentral Jepang melanjutkan program pelonggaran moneter yang kuat untuk membantu pemerintah memerangi deflasi dengan menetapkan target inflasi 1 persen. Kebijakan ini ditanggapi sinis oleh pemimpin partai oposisi Partai Demokrat Liberal, Shinzo Abe.

”Bank sentral perlu menargetkan inflasi sebesar 3 persen demi menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi,” kata Abe. Bukan 1 persen seperti yang ditargetkan pemerintah.

Bahkan, Abe telah menyatakan secara terang-terangan jika ia terpilih dalam pemilihan umum darurat, ia akan menekan bank sentral untuk memudahkan kebijakan yang ia namakan “Yen tidak terbatas” demi membantu memerangi deflasi.

Sebelumnya, pemerintah Jepang memberikan opsi untuk mengadakan pemilu darurat jika rancangan peraturan penerbitan obligasi gagal disetujui parlemen. Rabu lalu, Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda, menyatakan siap membubarkan parlemen dan menyelenggarakan pemilu darurat.

Komentarnya itu berdampak pada pasar keuangan Jepang. Dari catatan pasar uang Jepang, Yen telah jatuh ke tingkat terendah terhadap Dolar Amerika Serikat dalam rentang waktu enam bulan setengah, yaitu mendekati angka ¥ 80,97 terhadap dolar AS di perdagangan Asia. Sementara indeks Nikkei Jepang naik menjadi naik 1,95 persen menjadi 9,001.84 poin pada perdagangan awal Jumat ini.

BBC | RAFIKA AULIA

Berita Terpopuler:

Gaya Keras Ahok Jadi Shock Therapy Pemda DKI

Deddy Mizwar Pasrah kepada Eep Saefulloh Fatah

Mengapa Pengusaha Tak Mau Outsourcing Dihapus?

Manipulasi Rp 16,1 Triliun di BP Migas

Tolak UMP Rp 2,2 juta, Pengusaha Siap Gugat Jokowi

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

36 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya