Direktorat Baru Kemenhub Dinilai Pemborosan  

Reporter

Kamis, 15 November 2012 17:01 WIB

Ketua Asosiasi Pelayaran Niaga Indonesia (INSA) Carmelita Hartoto di kantor Kadin, Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (26/7). TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto, menilai pembentukan direktorat baru yang khusus menangani transportasi multimoda di Kementerian Perhubungan tidak mendesak untuk dilakukan.

“Harus dilihat dulu kepentingannya untuk apa. Kalau dibentuk kementeriannya akan tambah besar, tambah gemuk. Diperkuat saja yang sudah ada,” kata Carmelita ketika dihubungi, Kamis, 15 November 2012.

Menurut dia, akan lebih efisien jika optimalisasi konsep transportasi multimoda dibebankan pada direktorat-direktorat yang sudah ada, yakni direktorat perhubungan darat, laut dan udara. Pembagian tugas di tiap direktorat mengenai fungsi dan peran dalam implementasi transportasi multimoda harus diperjelas. “Misalnya kita, kan, di laut. Ya , harus jelas ini pembagiannya karena selama ini masih bingung,” Carmelita menambahkan.

Ia menambahkan bila pemerintah tetap ngotot membentuk direktorat baru ini, INSA mendukung saja karena merupakan wewenang pemerintah. Namun, demi prinsip efisiensi, ada baiknya pemerintah memperkuat fungsi dan peran Direktorat Perhubungan Darat, Laut, Udara sehingga tak harus terjadi penggemukan di struktur Kementerian Perhubungan.

Selain itu, Carmelita mengungkapkan masih banyak hambatan yang dihadapi oleh pelaku pelayaran. Di satu sisi, mereka dibebani kewajiban untuk berkontribusi pada APBD sebesar 40-50 persen dari dividen. “Dan mereka juga harus tetap berinvestasi di kapal-kapal.”

Hal ini tentu saja memberatkan perusahaan pelayaran karena menekan pendapatan mereka. Menurut Carmelita, sebelum implementasi transportasi multimoda dioptimalkan, sebagai negara maritim seharusnya pemerintah tak membebani perusahaan pelayaran yang menjadi tulang punggung Indonesia di laut.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan berencana membentuk direktorat baru khusus transportasi multimoda. Direktorat baru ini memiliki empat subdirektorat dengan satu setditjen. Ketua Pelaksana Litbang Kementerian Perhubungan, Denny Siahahan mengatakan pembentukan hanya menunggu legalitas saja. Direktorat ini diharapkan dapat mengoptimalkan implementasi konsep transportasi multi moda di Indonesia baik untuk barang maupun penumpang.

ANANDA W. TERESIA

Berita Terpopuler:
Suami Ola Ditembak Mati di Depan Henri Yoso

Ini Pantangan Tinggal di Kampung Susun Ciliwung

Tiga Alasan Deddy Mizwar Mau Jadi Cawagub

Di SD, Tak Ada lagi Pelajaran IPA-IPS

Penangkapan Ola dan Suaminya Bak Film Hollywood

Malam 1 Sura, Keluarga Keraton Surakarta Ribut

Berita terkait

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

9 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

12 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

14 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

18 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

19 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

20 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

23 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

27 hari lalu

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

Sebanyak 7.796 pelanggan menggunakan kereta api dari KAI Daop 9 Jember menuju beberapa kota pada H-10 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

28 hari lalu

Mudik Lebaran 2024, Jumlah Penerbangan Pesawat Ditambah 2 Ribu

Jumlah penerbangan pesawat ditambah 2 ribu selama masa mudik lebaran.

Baca Selengkapnya