Tahun Ini, Nilai Kontrak Dirgantara Rp 8,2 Triliun  

Reporter

Kamis, 8 November 2012 17:21 WIB

TNI AL memesan 5 unit pesawat CN 235 untuk patroli maritim kepada PT DIrgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai kontrak PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tahun ini mencapai Rp 8,2 triliun. Jumlah ini naik dibandingkan 2011 yang mencapai Rp 1 triliun. “Meningkat enam kali dibandingkan tahun lalu,” kata Asisten Direktur Utama Bidang Sistem Manajemen Mutu Perusahaan PT Dirgantara Indonesia, Sonny Saleh Ibrahim, di Kemayoran, Kamis, 8 November 2012.

Ia menambahkan, dari nilai kontrak sebesar Rp 8,2 triliun, PTDI akan memproduksi sampai 2014. “Kalau dirata-rata, kita mendapat Rp 3 triliun dari nilai kontrak Rp 8 triliun. Kontraknya Rp 8 triliun, sales-nya sekitar Rp 3 triliun untuk tahun ini,” kata Sonny.

Penjualan Rp 3 triliun tersebut mencakup tujuh helikopter, tiga pesawat C-295, dan kemungkinan satu unit helikopter Super Puma. Tahun depan, nilai kontrak PTDI akan turun, dari Rp 8,2 triliun menjadi Rp 3 triliun. Penurunan dipicu oleh fakta bahwa PTDI tidak bisa mendapatkan kontrak pesawat sebanyak tahun ini.

PTDI mengalokasikan total Rp 500 miliar untuk investasi yang akan digunakan sampai 2014. Dari Rp 500 miliar, sebesar Rp 200 miliar akan digunakan untuk investasi mesin. Dana Rp 200 miliar ini sudah digunakan sejak 2012.

“Kita berharap di 2013 sudah habis yang Rp 200 miliar itu. Mesin harus sudah diinstal,” katanya. Selain itu, pabrikan yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, ini akan mengalokasikan Rp 90 miliar untuk investasi di bidang sumber daya manusia dan pelatihan pada 2013-2014.

Beberapa kontrak PTDI yang akan terealisasi tahun depan mencakup beberapa unit pesawat dan helikopter. Kontrak tersebut di antaranya lima unit pesawat CN235, satu unit pesawat NC212, 25 unit helikopter Bell 412, dan dua helikopter Super Puma. Finalisasi kontrak dari unit-unit tersebut sudah mencapai 99 persen. Nilai kontrak yang mencapai Rp 3 triliun tahun depan sudah termasuk nilai komponen.

ANANDA W. TERESIA

Berita Terpopuler:
Pemberontak Suriah Terkesima Rokok Indonesia

Di Istana, Mega-SBY Belum Juga Bertegur Sapa

Soeharto Dinilai Tak Layak Menjadi Pahlawan

Alasan Pengusaha Enggan Naikkan Upah Buruh

Marzuki Alie: Dahlan Pemberani, Jangan Takut

Berita terkait

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

22 Februari 2024

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut serta dalam pengembangan mobil terbang Vela Alpha. Bagaimana peran PTDI di proyek ini?

Baca Selengkapnya

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

17 Februari 2024

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) , Kementerian PPN/Bappenas, dan pemerintah provinsi Bali menandatangani kesepakatan bersama pemanfaatan pesawat N219.

Baca Selengkapnya

Pembayaran Gaji Karyawan PT Dirgantara Indonesia Bermasalah, Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Pembayaran Gaji Karyawan PT Dirgantara Indonesia Bermasalah, Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir merespons persoalan pembayaran gaji karyawan PT Dirgantara Indonesia yang mesti dicicil.

Baca Selengkapnya

PTDI Belum Lunasi Gaji Karyawan, Ini Penjelasan Perusahaan

19 Desember 2023

PTDI Belum Lunasi Gaji Karyawan, Ini Penjelasan Perusahaan

Perusahaan pelat merah produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia atau PTDI belum melunasi gaji karyawannya pada November 2023.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Ekspor 6 Pesawat NC212i ke Filipina

20 Oktober 2023

PT Dirgantara Indonesia Ekspor 6 Pesawat NC212i ke Filipina

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengekspor 6 pesawat terbang NC212i ke Filipina.

Baca Selengkapnya

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

18 Oktober 2023

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

Tiga Perusahaan BUMN dilaporkan ke Ombudsman yaitu PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia. Soal jual senjata ilegal ke Myanmar?

Baca Selengkapnya

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

17 Oktober 2023

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan (SSR) melaporkan tiga BUMN ke Ombudsman RI tentang dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar

Baca Selengkapnya

Profil 3 BUMN yang Dituding Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

6 Oktober 2023

Profil 3 BUMN yang Dituding Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

Tiga BUMN dituding menjual senjata ke Junta Myanmar pasca kudeta pada 1 Februari 2021. Berikut profil tiga BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

5 Oktober 2023

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

Organisasi koalisi masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan meminta Komnas HAM usut kasus dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar oleh 3 BU

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia dan Lokheed Martin Kerja Sama Pengadaan Sikorsky S-70M Black Hawk

23 Agustus 2023

PT Dirgantara Indonesia dan Lokheed Martin Kerja Sama Pengadaan Sikorsky S-70M Black Hawk

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Sikorsky, perusahaan Lockheed Martin, kerja sama pengadaan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk.

Baca Selengkapnya