Nama Umar Kayam Diabadikan di Gedung Pasar Seni  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 8 November 2012 10:30 WIB

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasar Seni dan Kerajinan Yogyakarta belum beroperasi. Namun, Direksi Perusahaan Daerah Jogjatama, Visesha, pengelola XT-Square, mengusulkan penambahan dana sebesar Rp 1,5 miliar kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta. Usulan itu terungkap dalam rapat bersama direksi dengan Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Rabu 7 November 2012.

Direktur Utama Muhammad PD Jogjatama, Verga Prabowo, mengatakan penambahan fasilitas pengunjung meliputi pertamanan, penambahan pendingin ruangan, lampu penerangan, kursi taman, pergola penghubung, dan penyediaan fasilitas balai wartawan, sentral bisnis, serta galeri ATM. “Dimintakan kepada APBD tahun selanjutnya,” kata dia dalam pemaparan di depan anggota Komisi B.

Direksi mengelola aset pemerintah senilai Rp 117 miliar, terdiri atas tanah dan bangunan senilai Rp 113 miliar serta uang tunai modal operasional sebesar Rp 4 miliar. Direksi mengalokasikan modal tunai untuk perbaikan infrastruktur Rp 1 miliar, operasional Rp 2 miliar, dan penyangga kas (buffer cash) Rp 1 miliar.

Menurut Verga, direksi yakin bisa mengembalikan modal tunai dalam waktu sekurang-kurangnya enam tahun. Namun, untuk modal dalam bentuk tanah dan bangunan senilai Rp 113 miliar, diperkirakan butuh waktu lebih lama, sekitar 50 tahun. “Kalau dalam waktu 10-30 tahun susah,” katanya.

Lantaran usul itu dinilai tak terperinci, pembahasan ditunda minggu depan. Lagi pula, meski direksi telah dilantik pada 24 Oktober lalu, aset bangunan, tanah, dan modal tunai baru akan diserahkan pada 13 November mendatang.

Direktur Operasional dan Pemasaran PD Jogjatama, Widihasto Wasana Putra, semula mengira pelantikan langsung disertai penyerahan aset. Nyatanya, aset hingga kini belum diserahkan. Akibatnya, rencana pengoperasian XT-Square, yang semula dijadwalkan pada 20 Desember, diperkirakan mundur. “Ini di luar rencana kami,” katanya.

Anggota Komisi B, Dwi Wahyu Budiantoro, mengatakan peluncuran pengoperasian XT-Square harus disiapkan secara matang. “Kalau perlu, pedagang disuruh jualan dulu, setelah pasar ramai baru launching,” katanya.

Mengenai penamaan gedung, direksi mengusulkan nama sosiolog, novelis, dan budayawan Umar Kayam menjadi nama salah satu gedung di XT-Square. Menurut Widihasto, Umar Kayam merupakan budayawan besar yang menjadi inspirasi kelahiran budayawan-budayawan baru di Yogyakarta, bahkan Indonesia. “Dia banyak melahirkan anak didik,” katanya.

Karena itu, nama Umar Kayam akan dipasang sebagai nama gedung A, di Zona Nusantara, yang difungsikan sebagai ruang pameran, dengan harga sewa Rp 225 ribu per meter persegi per bulan. “Mungkin nanti juga akan dibuatkan patungnya di depan gedung,” kata dia.

Untuk gedung B, diusulkan diberi nama Basiyo, pelawak dan seniman serba bisa dari Yogyakarta. Lawakannya bergaya stand-up comedy, yang kini digandrungi masyarakat. Gedung B merupakan zona kuliner dengan harga sewa Rp 220 ribu per meter persegi per bulan. Namun, saat ini direksi belum meminta persetujuan keluarga.

ANANG ZAKARIA

Berita lain:

Idris Laena Klarifikasi Tudingan Siang Ini

Pelaku Teror Penembakan di Freeport Ada 70 Orang

Surat Dahlan Soal Pemalak BUMN Dibahas Usai Reses

Istana Gebang Terima Patung Bung Karno







Advertising
Advertising

Berita terkait

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

20 Februari 2020

Forum Seniman Ragukan Janji-janji Jakpro dalam Revitalisasi TIM

Forum Seniman ragukan pernyataan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait tak akan mengkomersialisasi kawasan pusat kesenian itu usai revitalisasi TIM.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

1 Mei 2019

Hari Buruh, Pekerja Seni Berorasi dengan Kreatif Ramah Lingkungan

Serikat pekerja media dan industri kreatif atau Sindikasi mendorong ekosistem kerja yang berkeadilan di peringatan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

23 Oktober 2018

Hasil Pameran Seni Etza di Prancis untuk Korban Gempa Palu

Seniman muda Bandung, Etza Meisyara, menyumbangkan seluruh hasil karyanya yang terjual di pameran tunggalnya di Prancis untukkorban gempa Palu.

Baca Selengkapnya

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

9 Oktober 2018

Kasus Ratna Sarumpaet, Seniman Yogya Larung 5 Wayang Antagonis

Sejumlah seniman di Yogyakarta punya cara sendiri untuk menyikapi kasus Ratna Sarumpaet dan berbagai kabar hoax yang beredar di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

7 Oktober 2018

Pertemuan IMF - World Bank di Bali, Begini Komentar Mike Marjinal

Gitaris grup band punk Marjinal, Mike, bersama sejumlah aktivis dan seniman ikut memantau pertemuan IMF - World Bank di Bali.

Baca Selengkapnya

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

26 Juli 2018

Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item

Upaya cepat yang dilakukan Anies Baswedan menangani Kali Item mendapat respons beberapa pihak salah satunya seniman mural

Baca Selengkapnya

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

11 Januari 2018

Tidak Perlu Takut Jadi Seniman, Simak Kata Pelukis Naufal Abshar

Beberapa orang akan berpikir bahwa seorang seniman tidak akan mendapatkan pekerjaan dan tidak bisa bertahan. Simak pengalaman pelukis Naudal Abshar.

Baca Selengkapnya

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

17 Oktober 2017

Karya Teguh Ostenrik Segera Ditenggelamkan di Pulau Bangka

Instalasi seni Teguh Ostenrik yang ketujuh, ditanam untuk mengembalikan keindahan laut Pulau Bangka

Baca Selengkapnya

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

22 September 2017

Teras Budaya Tempo Gelar Malam Simpati untuk Hamsad Rangkuti

Malam ini, Teras Budaya Tempo menggelar kegiatan penggalangan dana bertajuk Simpati untuk sastrawan Hamsad Rangkuti.

Baca Selengkapnya

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

21 Juli 2017

Performance Art Tisna Sanjaya Protes DPR Soal KPK

Seniman Tisna Sanjaya memprotes Panitia Khusus Angket DPR soal KPK dengan melakukan performance art di samping Gedung Merdeka Bandung.

Baca Selengkapnya