Minyak Ekspor Kemungkinan Dialihkan ke Dalam Negeri

Reporter

Editor

Senin, 21 Juni 2004 16:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah kemungkinan akan mengalihkan sebagian produksi minyak mentah ekspor untuk dalam negeri untuk menekan pokok biaya pengadaan BBM, sehingga angka subsidi BBM bisa diturunkan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Senin (21/6), mengatakan pemerintah sedang memikirkan untuk menekan biaya pokok pengadaan BBM. Alternatifnya, antara lain dengan memperbesar penggunaan minyak mentah produksi sendiri daripada impor. Perubahan maksimal yang bisa dilakukan adalah penggunaan 80 persen minyak mentah dalam negeri dan 20 persen minyak mentah impor. Selama ini, komposisi minyak mentah yang diolah di kilang Indonesia adalah 55 persen produk lokal dan 45 persen produk impor. Penggunaan produk impor yang terlalu besar mengakibatkan ongkos produksi tinggi. Apalagi, belakangan terjadi kenaikan harga minyak mentah dunia hingga US$ 40 per barel. Padahal, di APBN 2004 asumsi harga minyak ditetapkan pada kisaran US$ 22 per barel. Akibatnya, pemerintah harus mengeluarkan biaya tambahan untuk subsidi atas kenaikan harga tersebut. Namun, untuk mencapai target komposisi baru itu ada sejumlah kendala yang dihadapi pemerintah. Purnomo menyebutkan, kendala yang dimaksud antara lain telah ada komitmen jangka panjang antara kontraktor bagi hasil (KPR) sebagai produsen minyak dengan pembeli luar negeri. Demikian pula dengan Pertamina yang telah menaikan kontrak jangka panjang impor minyak dari luar negeri. Apakah kontrak yang telah ada bisa dibatalkan atau tidak. Itu yang tengah kita bicarakan, kata dia. Kendala lain, spesifikasi kilang pengolahan minyak mentah yang ada di Indonesia tidak bisa dengan mudah menerima begitu saja minyak mentah. Artinya, kilang telah didesain secara spesifik sehingga sensitif terhadap minyak mentah jenis light crute. Selain itu, pengalihan sebagian minyak dalam negeri itu dikhawatirkan akan berdampak pada penerimaan pemerintah dari ekspor gas alam cair (LNG). Ia menjelaskan, harga LNG internasional sangat tergantung dari harga minyak mentah yang diekspor. Yang menjadi masalah, bila minyak mentah Indonesia untuk tujuan ekspor digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maka akan mempengaruhi harga LNG. Dan itu memberi dampak pada penerimaan negara. Masalah biaya pokok ini memang gampang-gampang susah. Apalagi dari sisi LNG, ada keuntungan dan kerugiannya, kata dia. Berkaitan dengan target untuk menekan biaya pokok pengadaan BBM itu, tim interdep tengah melakukan penelitian untuk mengkaji seberapa optimal gagasan tersebut dan dampaknya terhadap biaya pokok. Tim terdiri dari pejabat Departemen ESDM, Depkeu, pejabat dari Menko Perekonomian, dan Pertamina. Retno Sulistyowati - Tempo News Room

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

14 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

38 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

42 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya