BPS: Inflasi Oktober 2012 Masih Terkendali

Kamis, 1 November 2012 15:11 WIB

Pejabat baru Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin membaca sumpah jabatan saat acara Pelantikan Kepala BPS di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (21/2). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Oktober 2012 sebesar 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 134,67. Dengan begitu, laju inflasi tahun kalender sepanjang Januari hingga Oktober tahun ini mencapai 3,66 persen sedangkan inflasi year on year sebesar 4,61 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, sepanjang bulan lalu ada 37 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. "Dalam enam tahun terakhir ini terendah ketiga, tahun lalu deflasi. Kenaikan harga Oktober terkendali, mudah-mudahan berdampak positif karena menentukan daya beli," katanya dalam konferensi pers, di kantor BPS, Kamis, 1 November 2012.

Penyebab utama inflasi bulan lalu disumbang oleh kenaikan harga pada komoditas emas perhiasan, lalu tarif kontrak rumah, tarif sewa rumah, daging ayam ras, cabai merah, mi, dan daging sapi.

Andil emas perhiasan terhadap inflasi sebesar 0,08 persen, tarif kontrak rumah 0,04 persen, sewa rumah memberi andil 0,04 persen terhadap inflasi. Kemudian, andil daging ayam ras 0,02 persen terhadap inflasi, cabai merah memberi andil 0,02 persen, dan mi sebesar 0,02 persen,

Sedangkan penghambat inflasi akibat penurunan harga terjadi pada ikan, minyak goreng, angkutan udara, kacang panjang, dan bawang putih. "Inflasi tidak apa-apa asal rendah. Yang perlu dikhawatirkan apabila inflasi melebihi kenaikan pendapatan masyarakat.

BPS juga mencatat, komponen inti pada Oktober 2012 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen. Laju inflasi komponen inti tahun kalender 2012 sebesar 3,97 persen dan laju inflasi komponen inti year on year sebesar 4,59 persen.

Suryamin belum bisa memprediksi tingkat inflasi pada November ini. "Tidak mengkhawatirkan saya rasa, masih di bawah. Masih optimis akan terkendali, tapi harapannya jangan sampai melebihi," ujarnya.

Direktur Statistik Harga BPS Sasmito Hadi Wibowo memprediksi inflasi November tidak akan jauh dari inflasi Oktober. "November kemungkinan besar masih kecil. Saya kira angkanya lebih tinggi sedikit dari Oktober," ujarnya.

Inflasi November tidak melonjak karena pada bulan ini tidak ada hari besar khusus. Namun, pemerintah harus tetap mewaspadai inflasi pada November-Desember karena saat itulah Indonesia sedang mengalami musim paceklik yang membuat persediaan pangan berkurang.

"Ini membuat harga jadi tinggi. Selain itu juga Desember ada natal dan liburan. Inflasi ini kemungkinan di pangan," kata dia. Terkait target inflasi pemerintah tahun ini sebesar 5,3 persen, Hadi yakin inflasi tidak akan melebihi angka 5 persen.

ROSALINA

Berita terkait

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

56 hari lalu

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

30 Juni 2023

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.

Baca Selengkapnya