Pemerintah Diminta Hentikan Ekspor Gas  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 1 November 2012 10:33 WIB

Api keluar dari depot gas alam al-Sabil usai terjadi ledakan di dekat kota El-Arish, Mesir, 50 kilometer dari perbatasan Israel. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat perminyakan dan gas, Kurtubi, menilai kebijakan pemerintah mengekspor gas alih-alih menjual di pasar domestik sebagai langkah yang salah. Pasalnya, beberapa gas ekspor dari Indonesia justru dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga jual di pasar domestik.

"Ini kebijakan yang salah karena gas yang diekspor tidak semua dengan harga bagus," kata Kurtubi ketika dihubungi, Kamis, 1 November 2012.

Ia mencontohkan gas ekspor dari Irian Jaya ke Cina yang dijual dengan harga US$ 3,35 per MMBTU, padahal PLN membeli dengan harga US$ 9 per MMBTU. Volume ekspor ke Cina ini mencapai 2,7 juta ton per tahun. Akibatnya, negara merugi sekitar Rp 30 triliun per tahun. Kebijakan ekspor ini, lanjut Kurtubi, terus-menerus berlangsung dari era presiden Megawati Soekarnoputri hingga sekarang, dan tidak ada indikasi akan dihentikan.

Kebijakan ini merugikan konsumen dalam negeri yang jelas-jelas membutuhkan pasokan gas, terutama PLN. Kurtubi menyayangkan keputusan pemerintah yang lebih mementingkan pasar ekspor. "Seharusnya dialihkan ke dalam negeri," katanya.

Karena kekurangan pasokan gas tersebut, menurut dia, akhirnya PLN menggunakan bahan bakar minyak agar pembangkitnya terus berfungsi. "Daripada pembangkitnya menganggur," katanya. Keputusan PLN yang menggunakan BBM untuk mengoperasikan pembangkitnya membuat biaya operasional mereka menjadi mahal.

Kurtubi juga menilai pasokan gas untuk industri domestik sangat kurang. "Bertahun-tahun kalangan industri teriak-teriak karena kurang gas," katanya. Menurut dia, kini pemerintah harus segera menghentikan ekspor dengan harga murah dan mengalihkannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kemarin mengatakan pemerintah memilih mengekspor gas karena harga gas dalam negeri yang terlalu murah. Di Sebuku saja harga keekonomian gas mencapai US$ 9 MMBTU. Harga rata-rata gas di pasar domestik berkisar pada US$ 6 per MMBTU, sementara di luar negeri harga gas mencapai US$ 15 MMBTU.

ANANDA W. TERESIA



Terpopuler:
Konversi Bensin ke Gas 2013 Cuma Dapat Rp 447 M

Perusahaan Tambang Belerang Diminta Tambah Setoran

Dahlan Iskan Didorong Buka Kasus Suap BUMN-DPR

Industri Keluhkan Ketidakpastian Stok Gas

Wings Air Buka Rute Wakatobi dan Waingapu

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya