Djakarta Lloyd Hanya Membutuhkan 70 Pegawai  

Reporter

Senin, 29 Oktober 2012 20:35 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Utama PT Djakarta Lloyd, Syahril Djaparin mengatakan perusahaan sebenarnya hanya membutuhkan 70 karyawan. Sekarang ini jumlah total karyawan mencapai 573 orang. “Yang saya butuhkan hanya 10 persen dari 573 orang, ya sekitar 70-an,” kata Syahril pada Tempo di Jakarta, Senin, 29 Oktober 2012.

Menurut ia, untuk mengatasi masalah kebangkrutan yang kini telah mendera perusahaan, direksi melaksanakan beberapa strategi baru. Antara lain perampingan jumlah karyawan. Perampingan karyawan ini akan dilakukan secara bertahap.


Realisasinya, katanya, tentunya menunggu adanya kucuran dana untuk membayar kewajiban perusahaan terhadap karyawan yang akan dipecat. “Ada duit maka kita bayar. Kalau tidak ada duit ya sulit. Sekarang problemnya kita tidak dikasih uang oleh pemerintah.”

Selain itu, perusahaan juga mengubah strategi yang tadinya berfokus pada angkutan kontainer, sekarang menjadi angkutan curah seperti batubara atau bijih nikel. Kebijakan mengenai kesepakatan transaksi kini juga dilakukan di tingkat pusat, bukan di kantor cabang. Semata-mata untuk menghindari kemungkinan penyelewengan. Dari 13 kantor cabang yang dimiliki Djakarta Llyod, kini hanya tinggal 5 yang beroperasi yaitu Sibolga, Banyuwangi, Manado, dan Surabaya.

Syahril menambahkan, transaksi dengan klien yang langsung ke kantor pusat dilakukan untuk menghindari potensi penyelewengan. Selama ini pengawasan dari tingkat pusat ke kantor cabang sulit dilakukan karena sistem yang berjalan masih manual. Sulit mendeteksi adanya praktik penyelewengan. Dengan sistem transaksi yang terpusat, maka lebih mudah mengawasi operasional perusahaan.

Untuk menata kembali perusahaan, Syahril mengaku sudah mengantongi komitmen kerja sama dengan beberapa BUMN di antaranya PLN, Semen Gresik dan PT Timah. Jika kontrak tambahan dengan perusahaan ini bisa segera terealisasi maka ia yakin pada 2018, perusahaan jasa angkut ini sudah bisa membayar dividen pada 2018.


Sebelumnya perusahaan jasa angkut ini telah menyepakati kontrak pengangkutan batubara dengan Pertamina pada akhir 2012. Pada rute pertama, batubara yang diangkut sebesar 450 ribu ton per tahun. Sementara rute kedua batubara yang diangkut sebesar 100 ribu ton per tahun.

Manajemen Djakarta Lloyd yakin bisa kembali sehat mengingat besarnya potensi pasar di Indonesia. “Djakarta Lloyd seperti mati di antara lumbung padi,” katanya.


Menurut ia, banyak BUMN besar di tanah air yang membutuhkan jasa pelayaran dalam skala besar. Syahril memberi contoh, PLN saja membutuhkan jasa pengangkutan batubara sebesar 50 juta ton per tahun. Belum lagi perusahaan seperti Bukit Asam, Pupuk Sriwijaya, Aneka Tambang. “Djakarta Lloyd akan fokus menggarap pasar dalam negeri demi menutup kerugian.”

ANANDA W. TERESIA



Advertising
Advertising

Berita terkait

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

13 jam lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

10 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

13 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

15 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

19 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

21 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

21 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

24 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

28 hari lalu

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

Sebanyak 7.796 pelanggan menggunakan kereta api dari KAI Daop 9 Jember menuju beberapa kota pada H-10 Lebaran.

Baca Selengkapnya