Pemerintah Segera Sahkan Insentif Mobil 'Hijau  

Sabtu, 27 Oktober 2012 17:29 WIB

Pengumuman kolaborasi Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla di Jakarta, Rabu (19/9). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk melindungi industri mobil hijau (Low Cost Green Car/LCGC) dalam negeri dari ancaman mobil serupa asal Thailand, pemerintah berusaha mempercepat pengesahan insentif bagi industri ramah lingkungan itu. "Kalau kita tidak segera produksi, maka akan diisi barang impor. Produksi mobil hijau ramah lingkungan di dalam negeri harus didorong," kata Direktur Jenderal Industri Unggul berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi di Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2012.

Menurut dia, pemerintah proaktif memberikan insentif pajak berupa penurunan atau pembebasan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPNBM) semata-mata untuk melindungi pasar mobil hijau dalam negeri. Saat ini pangsa pasar mobil hijau di Indonesia mencapai 300-600 ribu per tahun. Jika tidak digarap, niscaya pangsa pasar ini akan direbut Thailand yang sedang getol memproduksi mobil hijau dengan harga yang murah.

Kementerian Perindustrian memperkirakan Peraturan Pemerintah yang mengatur insetif pajak bagi produsen mobil hijau akan rampung sebelum akhir tahun. Pihak Kementerian Periundustrian telah mengajukan substansi insentif pajak pada Kementerian Keuangan dan Sekretariat Negara untuk diproses lebih lanjut. Namun, Budi mengelak menyebut persentase insentif yang diajukan pihaknya. "Sedikit lagi kan akhir tahun, tunggu PP nya saja biar ada kerangka hukum yang jelas," katanya.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Juwono Andrianto berharap pemerintah memberikan pembebasan PPNBM bagi produsen mobil hijau. PPNBM bagi mobil jenis ini berada di level 10 persen maksimal. "Kalau bisa ya diberikan semua, dibebaskan," katanya.

Menurut Juwono, dukungan dari pemerintah ini penting karena produksi mobil hijau sepenuhnya harus digarap oleh produsen lokal. Ia tak menampik adanya ancaman dari produsen asing seperti Thailand. "Tapi kita harus memproteksi agar tidak dikuasai asing, salah satunya dengan insentif pajak," katanya.

Pemerintah, kata Juwono, harus mengantisipasi langkah produsen asing yang masih bisa menjual mobil hijau dengan harga murah walaupun mereka juga membayar bea ekspor ke Indonesia. Produsen dalam negeri diimbau agar tetap bisa kompetitif dengan produsen asing.

Sebelumnya, dua produsen otomotif raksasa asal Jepang, Daihatsu Motor Corporation Ltd (DMC) dan Toyota Motor Corporation (TMC), menyatakan akan berkolaborasi dalam memproduksi mobil hijau di Indonesia. Mobil ini diproduksi melalui PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Astra Motor. Mobil yang akan diproduksi adalah jenis Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya. Proses produksi dan pemasaran ada kemungkinan akan dimulai pada 2013.

ANANDA W. TERESIA

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

53 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

55 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

55 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

1 Maret 2024

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya