Volume Perdagangan RI 2013 Diprediksi Stagnan  

Senin, 15 Oktober 2012 19:22 WIB

Gita Wirjawan. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memprediksi volume perdagangan Indonesia tidak akan mengalami kenaikan pada tahun depan. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi Eropa yang masih tidak menentu dan merembet ke mitra dagang Indonesia.

“Antisipasi bahwa pertumbuhan volume perdagangan tidak akan selalu robust, minimum tahun depan. Jadi, bahkan kalau kita bisa flat saja dibandingkan tahun ini sudah bagus,” kata Gita dalam acara World Export Development Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 15 Oktober 2012.

Menurut Gita, pertumbuhan yang stagnan itu karena perbankan Eropa lebih berhati-hati dalam mengambil sikap. Sikap ini terkait dengan situasi ekonomi di Eropa yang masih terjebak dalam krisis. “Mereka tidak mau mengambil risiko lebih banyak daripada sebelumnya. Jadi, financing yang diberikan untuk perdagangan akan menurun. Maka, kita harus antisipasi ke depan,” katanya.

Gita menyadari Indonesia tidak memiliki relasi dagang yang signifikan dengan negara-negara Eropa. Namun, mitra dagang Indonesia di Asia yang memiliki relasi dagang langsung dengan Eropa membuat Indonesia merasakan pengaruh kebijakan bank-bank Eropa tersebut. “Kita memang sedikit exposure-nya, tapi negara-negara lain di Asia yang ingin kita penetrasi sangat terlibat dengan perekonomian Eropa. Jadi kita harus realistis,” katanya.

Optimalisasi kerja sama ekonomi dengan negara Selatan-Selatan, Gita melanjutkan, akan mengurangi ketergantungan Indonesia dengan negara-negara yang memiliki keterlibatan langsung dengan Eropa. Hal ini nantinya bisa meminimalisasi dampak dari kebijakan bank Eropa yang berujung pada kemungkinan mandeknya volume perdagangan. “Semakin kita melakukan aktivitas ekonomi inter dan intra Selatan-Selatan tanpa terlalu tergantung pada Eropa, semakin kita bisa mengurangi ketergantungan kita.”

Langkah ini bukan berarti Indonesia akan memutus relasi dagang dengan negara yang memiliki hubungan langsung dengan Eropa. “Tapi kita bisa memperkuat intra Selatan-Selatan yang lebih resilient (tahan). Saya rasa itu akan memberikan harapan (untuk kenaikan),” kata Gita.

Gita menilai kawasan Selatan-Selatan memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Volume perdagangan kawasan Selatan-Selatan kini mencapai US$ 8,5 triliun dan ia memperkirakan angka ini akan mencapai double digit dalam satu atau dekade ke depan. “Saya percaya pertumbuhannya akan double digit ke depan untuk Selatan-Selatan untuk satu atau dua dekade ke depan,” kata dia optimistis.

ANANDA W. TERESIA

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

1 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

4 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya