3.000 Hektare Lahan Teh Beralih Fungsi Tiap Tahun

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 14 Oktober 2012 09:43 WIB

Perkebunan teh Kayu Aro, Kerinci, Jambi. TEMPO/Martha Warta Silaban

TEMPO.CO, Surakarta - Tanaman teh dianggap bukan komoditas yang menguntungkan. Akibatnya, banyak petani teh mengubah lahan tehnya menjadi pertanian sayur atau perkebunan kelapa sawit dan karet.

Ketua Dewan Teh Indonesia Rachmat Badruddin mengatakan, setiap tahun, 3.000 hektare lahan teh beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dan karet. “Ini sudah terjadi sejak sepuluh tahun terakhir. Berarti ada 30 ribu lahan teh yang hilang,” ujarnya, saat membuka Festival Teh Internasional di Surakarta, Jumat, 12 Oktober 2012.

Kini, yang tersisa tinggal 120 ribu hektare perkebunan teh milik pemerintah, swasta, dan rakyat. Produksi yang dihasilkan sekitar 130 ribu ton per tahun. Kondisi itu membuat Indonesia berada di posisi ketujuh produsen teh dunia di bawah Vietnam dan Turki. Padahal, sebelumnya, selalu menduduki deretan lima besar.

Minimnya produksi membuat banyak teh impor masuk ke Indonesia. Tidak hanya kemasan atau teh jadi, tapi juga dalam bentuk bahan baku. Agar Indonesia kembali berjaya sebagai produsen teh, menurut Rachmat, lahan teh harus diperluas. “Kami memiliki program gerakan penyelamatan agrobisnis teh nasional. Kami membuka lahan perkebunan teh baru,” katanya.

Selama 1,5 tahun terakhir, Rachmat membuka lahan teh di Kabupaten Bandung, Majalengka, dan Cianjur, dengan total luas 800 hektare serta melibatkan seribu petani teh setempat. Dananya berasal dari bantuan FAO, organisasi pangan, dan pertanian PBB, sebesar US$ 1,2 juta.

Ahli teh dari India, Swaraj Kumar Rajah Banarjee, mengatakan, industri teh di Indonesia belum digarap maksimal. Menurut dia, kualitas teh Indonesia kalah oleh teh negara lain. “Teh Indonesia baru sebatas pelengkap, belum menjadi bahan baku utama,” katanya. Pada dasarnya, kata dia, tanaman teh di berbagai belahan dunia sama. Yang membedakan adalah cara meracik, mengemas, dan menggarap promosinya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

7 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

37 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

39 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

46 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

46 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

48 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

48 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

57 hari lalu

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

58 hari lalu

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

59 hari lalu

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.

Baca Selengkapnya