TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany merasa geram dengan kesalahan persepsi publik terhadap kasus korupsi yang melibatkan pegawai pajak. Banyak yang mengira duit setoran pajak dikemplang. Padahal uang pembayaran pajak sepenuhnya masuk ke kas negara.
"Bayar pajak itu di bank, bukan di kantor pajak. Jadi korupsi uang pajak itu tidak benar," kata Fuad dalam seminar pajak di Universitas Trisakti, Rabu, 10 Oktober 2012.
Akibat kesalahan informasi itulah, dia menduga banyak badan usaha malas membayar pajak karena menyangka dananya bakal dikorupsi. Pengusaha merasa tidak dapat keuntungan dari hasil pajak yang tidak mengalir utuh.
Fuad mengakui ada pegawainya yang melakukan kolusi. Bekerja sama dengan wajib pajak untuk mengutak-atik pembayaran-pembayaran pajak. Namun, menurut dia, jumlahnya tak sampai 1 persen dari total 32 ribu pegawai Direktorat Jenderal Pajak. "Kalau semua seperti Gayus, tidak mungkin realisasi penerimaan pajak tahun lalu mencapai Rp 742 triliun," ujarnya.
Tudingan korupsi kepada korps pajak meledak dengan terungkapnya kasus Gayus Tambunan. Pegawai pajak itu--kini telah diberhentikan dengan tidak hormat--diduga menerima suap untuk mengatur kewajiban pembayaran pajak beberapa korporasi besar lewat mekanisme keberatan dan banding. Beberapa kasus lain muncul belakangan yang melibatkan nama-nama baru, seperti mantan Kepala Kantor Pajak Jakarta VII, Bahasyim Assifie, dan pegawai pajak golongan III/C, Dhana Widyatmika.
AYU PRIMA SANDI
Berita terkait
Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara
19 Januari 2024
Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak
3 Desember 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK
4 Oktober 2018
Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.
Baca SelengkapnyaOknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta
17 April 2018
Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.
Baca SelengkapnyaEks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang
1 Agustus 2017
Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSuap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil
24 Juli 2017
Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.
Baca SelengkapnyaSuap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui
24 Juli 2017
Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak
11 Juli 2017
Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.
KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak
10 Juli 2017
Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...
10 Juli 2017
Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.
Baca Selengkapnya