Wamenkeu: IPO Sedikit karena Calon Emiten Hati-hati

Reporter

Jumat, 5 Oktober 2012 17:13 WIB

Wakil menteri Mahendra Siregar Foto : TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan masih sedikitnya angka calon emiten yang melakukan pencatatan saham perdana (initial public offering IPO) di semester pertama bukan disebabkan insentif yang masih kurang.

"Saya rasa faktor insentif tidak berperan banyak dalam mempengaruhi angka IPO yang masih kurang. Tapi saya akui kalau keberadaan pasar modal seperti tidak dirasakan,"kata Mahendra saat ditemui di acara Indonesia Financial and Economic Forum, Jumat, 5 Oktober 2012

Sebagaimana diketahui, pemerintah saat ini masih menggunakan skema insentif pajak untuk emiten yang mencatatkan saham sebanyak 40 persen. Di lain pihak, asosiasi emiten meminta angka 40 persen itu diturunkan jadi 35 persen.

Menurut Mahendra, faktor insentif tidak berperan banyak dalam mempengaruhi angka IPO yang masih kurang. Ia menambahkan masih sedikitnya emiten yang melantai di bursa karena calon emiten masih mengamati kondisi ekonomi global yang fluktuatif. “Calon emiten masih melihat faktor krisis ekonomi global berperan besar dalam menentukan kinerja di pasar modal.”

Mahendra menambahkan, seharusnya calon emiten tidak perlu terlalu berhati hati atau takut untuk melakukan IPO. Pasalnya, kondisi ekonomi Indonesia masih dalam keadaan siap untuk menghadapi krisis ekonomi global, terlebih kondisi makro Indonesia masih solid dan memegang status investment grade.

"Sayang sekali kalau calon emiten tidak memanfaatkan kondisi ini. Potensi besar dan kapitalisasi pasar tengah terus meningkat. Seharusnya kondisi di tahun 2013 lebih baik," Mahendra mengatakan.

Saat ditanya prediksi jumlah calon emiten yang akan melantai di bursa pada semester kedua, Mahendra mengatakan dirinya belum memiliki angka prediksi. Untuk calon emiten dari badan usaha milik negara, Mahendra menyarankan ditanyakan langsung ke Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Sekadar catatan, Dahlan pernah menargetkan lima BUMN yang akan melangsungkan IPO tahun ini, antara lain PT Semen Baturaja, PT Waskita Karya, PT Pertamina Drilling Service, PT Pertamina Gas dan PT PLN Batam.

Rencana IPO Semen Baturaja masih terganjal status perubahan direksi. Di lain pihak, Waskita menunggu turunnya peraturan pemerintah (PP). Sedangkan untuk tiga anak perusahaan yang lainnya masih dikaji di internal perseroan. Namun, untuk PLN Batam, perseroan tinggal menunggu arahan dari induk perseroan, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

ISTMAN MP


Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

6 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

15 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

20 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

52 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya