Hatta: Neraca Surplus, Ekonomi Tumbuh Sesuai Target
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 1 Oktober 2012 18:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan surplusnya neraca perdagangan Indonesia serta turunnya angka impor pada Agustus 2012 akan memudahkan Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 6,5 persen di akhir tahun.
"Untuk pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga sendiri saya yakin tidak akan jauh jauh dari angka 6,3 atau 6,4 persen," ujar Hatta, Senin, 1 Oktober 2012.
Sebagaimana dipaparkan Badan Pusat Statistik, setelah tiga bulan berturut-turut defisit, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2012 mengalami surplus sebesar US$ 248,5 juta. Surplus perdagangan Januari-Agustus naik menjadi US$ 496,7 juta.
Sementara itu, impor Agustus 2012 mencapai US$ 13,87 miliar atau turun 8,02 persen dibanding Agustus 2011. Impor Indonesia turun 15,21 persen dibandingkan Juli 2012.
Dengan turunnya impor sebanyak 15 persen, menurut Hatta, bisa dikatakan bahwa arus impor komponen infrastruktur sudah mulai berakhir. Di satu sisi, hal itu menandakan bahwa fase produksi dan pengembangan infrastruktur akan dimulai. Saat produksi infrastruktur dimulai, kata Hatta, investasi yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi akan mulai berdatangan.
"Ekspor di satu sisi akan mulai naik saat impor turun. Yang pasti, dengan dua mesin pertumbuhan yang kuat yaitu investasi dan surplus perdagangan, saya yakin target pertumbuhan dapat tercapai, baik untuk tahunan maupun kuartal," ujar Hatta.
Hatta menambahkan, meski neraca perdagangan surplus dan ia yakin pertumbuhan ekonomi akan sesuai target, bukan berarti mencapai target tersebut adalah hal yang mudah. Ia mengingatkan, kerja keras masih dibutuhkan dan kewaspadaan akan dinamika ekonomi global tetap harus dilakukan.
"Upaya keras dan kewaspadaan tak boleh hilang. Situasi ekonomi di Eropa masih buruk, Cina juga, India apalagi. Situasi itu bisa berpengaruh ke Indonesia, terutama ke ekspor," kata Hatta.
ISTMAN MP
Berita lain:
Rupiah Berpeluang ke 9.300
Wika Bangun Jalan di Brunei Darussalam
Spanyol Butuh Pinjaman US$ 267 miliar
Penyatuan Tiket dan Pajak Bandara Berlaku Hari Ini
Al-Qaeda Indonesi Gunakan Peledak Nitrogliserin