Spanyol Butuh Pinjaman US$ 267 miliar

Reporter

Editor

viva

Minggu, 30 September 2012 18:40 WIB

TEMPO.CO, Madrid - Pemerintah Spanyol berencana meminta pinjaman sebesar 207,2 miliar euro (US$ 266,5 miliar) tahun depan, menurut pernyataan Kementrian Anggaran. Ini merupakan tekanan bagi Perdana Menteri Mariano Rajoy untuk memanfaatkan dana penyelamatan Eropa dan bukan dari pasar keuangan.

Utang Spanyol akan melebar menjadi 90,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nya di tahun 2013 nanti, dan akan bergabung dengan negara lainnya yang telah menerima dana talangan seperti Yunani, Irlandia dan Portugal.

“Defisit anggaraan tahun ini akan menjadi 7,4 persen ,” kata Menteri Anggaran Cristobal Montora, dalam konfrensi persenya. “Angka 6,3 persen yang merupakan targetnya akan dapat terpenuhi jika diluar biaya penyelamatan bank,” tuturnya.

Rencana pinjaman ini akan menjadi akan menjadi ujian bagi investor, apakah mereka akan tetap mau membeli obligasi Pemerintah Spanyol.

Rajoy setuju atas persyaratan pinjaman, dan akhir pekan kemarin pemerintah meluncurkan 43 langkah yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Komisi Ekonomi dan Moneter, Olli Rehn mengatakan, telah menerima merekomendasi restrukturisasi Spanyol.

“Rancangan anggaran telah memaksa Spanyol untuk meminta pembiayaan secara resmi,” kata Megan Greene, direktur ekonomi Eropa dari Roubini Global Economics LLC, dalam sebuah wawancaranya di radio Boomberg.

Obligasi pemerintah spanyol untuk tenor 10 tahun sempat melonjak hingga di atas 6 persen, namun diakhir pekan kemarin berhasil turun menjadi 5,94 persen. Sehingga CDS bagi utang negara Spanyol turun 25 persen sejak Agustus lalu, ini merupakan penurunan terbesar sejak Januari 2011.

Rata – rata pinjaman Spanyol yang akan jatuh tempo nantinya akan turun menjadi 5,8 dari 6,3 dibanding akhir 20112.Penjualan utang bersih mencapai 48 miliar euro, dimana 159,2 miliar euro dari penerbitan yang digunakan untuk menutupi surat berharga yang akan jatuh tempo tahun depan. Defisit anggaran direvisi menjadi 9,4 persen setelah memasukkan biaya penyelamatan perbankan sehingga rasio utang terhadap PDB mencapai 17 persen.

Penerbitan surat obligasi tahun depan diperkirakan akan mencapai 207,2 miliar tahun depan dibandingkan dengan tahun ini yang diperkirakan sebesar 192 miliar. Pemerintah Spanyol sepanjang tahun ini telah menjual obligasi senilai 145,5 miliar

“Dari hasil Stress test yang dilakukan ternyata dana penyelamatan perbankan membutuhkan dana yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya,” kata Thomas Costerg, ekonomi dari Standar Chartered Plc di London. Naiknya angka ini akan memicu kekhawatiran mengenai target defisit anggaran tahun depan.

Sitem perbankan Negeri Matador ini membutuhkan dana 593 miliar modal tambahan untuk menutupi keruian dari investasi di sektor real estat, menurut Bank Sentral Spanyol dan Kementrian Ekonomi.

Rencana pemangkasan anggaran ini akan mempersempit defisit pemerintah pusat sebesar 7 miliar euro pada tahun 2013 akibat merosotnya pendapatan pajak di tahun yang enam.

Para ekonom memperkiraan Spanyol akan mengalami kontraksi hingga -1,3, hampir tiga kali lebih rendah dari perkiraan pemerintah, menurut survei Bloomberg.

BLOOMBERG/ VIVA B. K


Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya