Investor Non-Muslim Borong Produk Keuangan Syariah

Reporter

Kamis, 20 September 2012 13:30 WIB

Bank Syariah Mandiri. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Data menunjukkan bahwa mayoritas pembeli produk keuangan syariah di Malaysia adalah investor nonmuslim. Gubernur Bank Negara Malaysia Zeti Akhtar Aziz menyebutkan, lebih dari 70 persen nasabah nonmuslim terlibat memeriahkan perdagangan produk keuangan berbasis Islam.

"Ini masalah pengelolaan portofolio. Tidak ada kaitan dengan agama," kata Zeti dalam diskusi terbatas dengan media, di sela acara Global Islamic Finance Forum 2012, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 20 September 2012. Salah satunya, ia menambahkan, permintaan bisa datang dari lembaga pengelola dana pensiun Amerika Serikat.


Menurut Zeti, investor tidak menyoal agama dalam berinvestasi. Hal penting yang dipertimbangkan adalah kinerja, rating, efisiensi atau efektivitas biaya, transparansi lembaga penerbit, rekam jejak, dan penerapan standar kehati-hatian. Ia menceritakan pengalaman Malaysia tahun 1998-1999, saat itu satu per satu investor meninggalkan forum sosialisasi sukuk yang digelar pemerintah Malaysia.


Tapi, dua tahun kemudian, perekonomian negara ini membaik dan lembaga pemeringkat memberikan status layak investasi alias invesment grade. "Berbekal status tersebut, investor begitu mudah menerima sukuk yang akan kami terbitkan. Kami kelebihan permintaan hingga 3,5 kali," ucap dia.

Berkaca dari pengalaman itu, Zeti optimistis produk keuangan berbasis Islam akan bisa diterima di negara-negara nonmuslim. Kuncinya adalah kemampuan menjelaskan dan menunjukkan kepada calon investor bahwa produk tersebut akan sangat menguntungkan. Salah satunya karena sistem syariah menerapkan konsep berbagi risiko.

Kini, Zeti mengatakan, ekonomi syariah menjadi motor utama pertumbuhan sektor riil. Namun, pemerintah tetap berhati-hati dalam melakukan inovasi produk. Malaysia berkomitmen meningkatkan standardisasi kehati-hatian dan menyempurnakan regulasi sistem keuangan berbasis Islam.

Sampai akhir 2011, total aset keuangan syariah dunia mencapai US$ 1,3 triliun. Kawasan Asia berkontribusi US$ 284 miliar. Total aset perbankan syariah Asia tercatat US$ 144,8 miliar, meliputi Malaysia 72,1 persen; Indonesia 10,8 persen; Bangladesh 5,4 persen; Pakistan 4,9 persen; Brunei 3,4 persen; dan lainnya 3,4 persen. Sedangkan asuransi syariah di Asia pada 2011 tercatat US$ 2,4 miliar. Tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, berkontribusi US$ 2,1 miliar.


RETNO SULISTYOWATI (Kuala Lumpur)


Berita terkait

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

9 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

36 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

41 hari lalu

Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah

Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

45 hari lalu

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

1 Maret 2024

Menteri Agama Yaqut Rencanakan KUA untuk Pernikahan Semua Agama, Pahami 10 Tugas Pokok Kantor Urusan Agama

Menteri Agama Yaqut punya rencana jadikan KUA untuk pernikahan semua agama. Patut pahami kembali 10 tugas pokok Kantor Urusan Agama.

Baca Selengkapnya

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

26 Februari 2024

BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024

BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

26 Februari 2024

Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen

Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah

22 Februari 2024

Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?

Baca Selengkapnya

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

7 Februari 2024

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

Penunjukan Bembi sebagai Direktur Utama Hijra Bank oleh OJK diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis bank syariah tersebut.

Baca Selengkapnya