Hiswana Migas Temukan Banyak Mobil Dinas Curang

Reporter

Sabtu, 15 September 2012 16:04 WIB

Pegawai Dinas Perhubungan tersenyum malu sambil menutupi keran pengisian bahan bakar minyak (BBM) saat tepergok fotografer TEMPO mengisi BBM bersubsidi jenis premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina kawasan Tanah Abang, Jakarta, Rabu (30/5). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomo Hadi menilai larangan penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas tak efektif.

Pasalnya, beberapa pengguna mobil dinas ketahuan mengakali larangan dengan mengganti pelat nomor dan mencopot stiker. "Saya usul, lebih baik jika yang berhak membeli BBM bersubsidi yang diberi stiker," ujar Eri dalam diskusi bertajuk "BBM Boros, Anggaran Keropos", Sabtu, 15 September 2012.

Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan larangan penggunaan BBM bersubsidi untuk mobil dinas. Larangan tersebut berlaku untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mulai 1 Juni 2012, dan wilayah Jawa-Bali mulai 1 Agustus 2012.

Berdasarkan temuan di lapangan, Eri mengungkapkan, terdapat mobil dinas yang menggunakan nomor polisi ganda (pelat hitam dan merah) dan melepas stiker keterangan pengguna BBM nonsubsidi. Tujuannya untuk menghindari kewajiban membeli BBM nonsubsidi.

"Mereka melakukan ini karena dulu kan belum dianggarkan, aturan mobil dinas tidak boleh pakai BBM bersubsidi baru diberlakukan Juni. Begitu mereka minta (anggaran) ke Pemda, tidak ada dana," ujar dia.

Meski larangan tak efektif, Eri mengapresiasi langkah Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) yang sudah menurunkan petugas ke lapangan untuk membagikan stiker dan melakukan pengawasan. Namun, ia mengingatkan, pengawasan oleh petugas justru berpotensi membuka ruang penyelewengan baru.

Eri berpendapat, solusi terbaik dalam mengatasi masalah penggunaan BBM bersubsidi oleh yang tak berhak adalah dengan memperkecil disparitas harga antara BBM bersubsidi dan nonsubsidi. Ia mengungkapkan, jika pemerintah mengambil langkah ini, konsumsi BBM bersubsidi oleh mobil mewah yang diperkirakan mencapai sekitar 5 persen bisa diminimalkan.

Adapun anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Dewi Aryani, menyatakan tak setuju dengan solusi penghematan BBM bersubsidi dengan cara memperkecil disparitas harga. "Seperti membeli mobil, ada alternatif, yang punya uang beli Ferrari, yang tidak punya membeli yang di bawahnya." Ia mengimbuhkan, besarnya konsumsi BBM bersubsidi bukan pula salah masyarakat. "Kita bangsa Timur ini melihat panutan, pejabat sudah berhemat belum," ucapnya.

Dewi menegaskan, solusi bagi persoalan besarnya konsumsi BBM bukan dengan memperkecil disparitas harga, tapi menyediakan alternatif energi. Hingga kini, penyerapan anggaran untuk kebutuhan pengembangan energi baru belum maksimal. "Penyerapannya masih rendah," ucapnya.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

20 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya