Pemerintah Akui Diversifikasi Pangan Sulit  

Jumat, 14 September 2012 14:07 WIB

Petani mengumpulkan padi usai dipanen, Sabtu (17/3). Ritual Mimiti merupakan ritual yang dilakukan oleh petani di Desa Somakaton Kecamatan Somagede Banyumas yang sudah terpelihara selama ratusan tahun. Ritual ini merupakan pembukaan masa panen raya sebagai bukti rasa syukur kepada Dewi Sri dan Tuhan Yang Maha Esa. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengakui proses diversifikasi pangan masih sangat sulit diterapkan. Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Nasional, Gayatri K. Rana, menilai proses diversifikasi masih terhambat pola pikir masyarakat.

Selama ini, masyarakat masih mengandalkan beras dan tepung sebagai sumber karbohidrat. Padahal, masih banyak potensi sumber lain yang bisa diolah. "Kualitas konsumsi pangan penduduk Indonesia pada 2011 untuk padi-padian masih 316 gram, padahal idealnya 275 gram," katanya, Jumat, 14 September 2012.

Secara umum, kualitas konsumsi pangan masyarakat dinilai masih rendah karena konsumsi karbohidrat masih tinggi, sedangkan konsumsi protein, kacang-kacangan, dan umbi-umbian rendah. Pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal, seperti jagung dan sagu juga masih rendah.

"Harus ada segmentasi usia masyarakat untuk pengembangan kuliner di Indonesia karena kita tidak bisa menggantungkan pada satu komoditas saja," ujar Gayatri.

Padahal, sebetulnya potensi aneka ragam pangan Indonesia tergolong banyak karena negeri ini kaya jenis pangan nabati dan hewani. Makanan tradisional juga perlu dikembangkan ke arah komersial.

"Perlu promosi pangan lokal, pengembangan teknologi pengolahan, pengembangan investasi agroindustri berbasis pangan lokal, dan penelitian bahan pangan lokal untuk menggenjot diversifikasi pangan," katanya.

Ke depan, Kementerian Pertanian juga tengah mengusulkan konsep bantuan pangan lokal non-beras dalam program penyaluran subsidi beras untuk masyarakat miskin (raskin). Konsep bantuan pangan lokal non-beras dalam raskin itu akan diupayakan minimal sepertiga bagian dari jatah beras yang ditetapkan.

Selain itu, pemerintah akan mengirim surat edaran menteri yang ditujukan pada instansi pemerintah atau organisasi untuk menggunakan pangan lokal dalam setiap jamuan pertemuan.

Kementerian Pertanian tengah menggenjot upaya diversifikasi pangan dalam rangka mengurangi tingkat konsumsi beras. Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Achmad Suryana mengatakan pemerintah memiliki target mengurangi konsumsi beras 1,5 persen per tahun.

Dia menyatakan pemerintah akan mendorong fasilitasi perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pangan menggunakan bahan baku pangan lokal. Hal ini, kata dia, sesuai arahan dari Presiden untuk meningkatkan diversifikasi pangan dengan cara mengajak kerja sama pihak swasta dengan beberapa strategi.

"Arahannya seperti itu karena pemerintah tidak mengolah ubi, tepung-tepungan. Itu, kan, dikembangkan oleh swasta," kata Suryana dalam diskusi Bahan Baku Pangan Lokal, di kantor Kadin, Jakarta, Jumat, 14 September 2012.

Selama ini swasta kurang tertarik mengembangkan diversifikasi pangan lokal karena kurangnya dorongan fasilitas dari pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah akan memberikan dorongan sesuai koridor kewenangan agar pengembangan pangan lokal bisa menjadi bisnis menguntungkan sehingga target diversifikasi tercapai.

ROSALINA

Berita terkait

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

21 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

15 Maret 2024

Gaza Krisis Pangan, Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan Australia akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

7 Maret 2024

Solihin GP Penggagas Tanam Padi Gogo Rancah: Kalau Gorah Gagal, Saya Siap Dilinggis

Solihin GP penggagas sistem tanam padi gogo rancah untuk mengatasi krisis pangan. Apa itu gogo rancah?

Baca Selengkapnya

We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

28 Januari 2024

We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

Pada hari ini, 28 Januari, di 1985, kumpulan musisi USA for Africa merilis single hits yang legendaris, We Are the World bantu atas kelaparan Ethiopia

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Gusar Korut Krisis Pangan Parah: Masalah Politik Serius

25 Januari 2024

Kim Jong Un Gusar Korut Krisis Pangan Parah: Masalah Politik Serius

Kim Jong Un mengatakan krisis pangan di Korea Utara adalah masalah politik yang serius.

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar-Mahfud Bicara Strategi Atasi Krisis Pangan tanpa Babat Hutan seperti Food Estate

24 Januari 2024

TPN Ganjar-Mahfud Bicara Strategi Atasi Krisis Pangan tanpa Babat Hutan seperti Food Estate

Menurut Heru, Ganjar tidak akan melanjutkan program lumbung pangan (food estate) seperti dijalankan sekarang.

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Janji Lanjutkan Seluruh Proyek Food Estate: Ini Masalah Perut dan..

2 November 2023

Amran Sulaiman Janji Lanjutkan Seluruh Proyek Food Estate: Ini Masalah Perut dan..

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan akan melanjutkan megaproyek lumbung pangan atau food estate. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Ditolak PM India Narendra Modi Saat Minta Impor Beras: Saya Sudah Bicara, Tidak Berani Melepas

31 Oktober 2023

Jokowi Cerita Ditolak PM India Narendra Modi Saat Minta Impor Beras: Saya Sudah Bicara, Tidak Berani Melepas

Presiden Jokowi menceritakan dirinya pernah berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk mendapat kuota impor beras. Hasilnya?

Baca Selengkapnya

Ekonom Nilai Tingginya Impor Beras Menandakan Indonesia Rentan Mengalami Krisis Pangan

28 Oktober 2023

Ekonom Nilai Tingginya Impor Beras Menandakan Indonesia Rentan Mengalami Krisis Pangan

Indonesia akan terus terekspos dengan risiko impor beras selama tidak mampu swasembada.

Baca Selengkapnya

Krisis Pangan Semakin Nyata, SPI: Perlu Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan

16 Oktober 2023

Krisis Pangan Semakin Nyata, SPI: Perlu Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih mengatakan penyebab utama ancaman krisis pangan berkaitan dengan orientasi tata kelola pangan

Baca Selengkapnya