TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia akhir pekan lalu berhasil melonjak lebih dari 40 poin seiring keluarnya pengumumam rencana detil tentang pembelian obligasi dari negara – negara Eropa yang dilanda krisis utang oleh Bank Sentral ERopa (ECB).
Dalam perdagagan Jumat lalu indeks ditutup menguat cukup signifikan 40,822 poin (0,99) persen) ke posisi 4.143,679. Melonjaknya bursa regional dan terapresiasinya nilai tukar rupiah mampu memicu kenaikan indeks.
Analis dari PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono memprediksikan, mengawali pekan ini indeks akan mencoba menembus resisten kuatnya di level 4.149. Jika tembus kemungkinan reli kenaikan akan berlanjut menuju ke 4.200 dalam jangka pendek. “Namun, bila gagal kemungkinan pasar akan melakukan aksi ambil untung dalam beberapa hari ke depan,” tuturnya.
Untuk hari ini indeks akan bergerak dalam rentang 4.131 hingga 4.170. Pergerakan indeks lokal juga akan dipengaruhi oleh perdagangan bursa regional.
Presiden ECB, Mario Draghi mengatakan bahwa para pembuat kebijakan setuju untuk melakukan pembelian surat utang tanpa batas untuk dapat mengontrol suku bunga obligasi kawasan sehingga dapat menekan biaya pinjaman.
“Keputusan ini merupakan yang paling agresif di antara keputusan yang pernah diambil bank sentral untuk menangani krisis sejak 3 tahun lalu,” kata Purwoko.
Positifnya data-data ekonomi Amerika yang membaik dan mampu melampaui perkiraan para analis juga membangkitkan rasa optimisme investor untuk melakukan akumulasi saham di bursa dan meredakan kecemasan akan pelambatan ekonomi global.
Angka klaim pengangguran AS berhasil turun ke level 365 ribu, yang merupakan level terendahnya dalam sebulan terakhir. Dan penambahan tenaga kerja juga meningkat. Akhir pekan lalu angka pengangguran AS juga turun menjadi 8,1 persen dari sebelumnya 8,3 persen.
PDAT / VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
7 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
16 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
21 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
53 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya