Indeks Berpotensi Menguat Terbatas

Reporter

Editor

viva

Senin, 10 September 2012 06:38 WIB

Seorang pialang mengamati pergerakan saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/5). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya bursa global akhir pekan lalu menyambut stimulus Bank Sentral Eropa berpotensi melanjutkan kenaikan indeks di awal pekan ini.


Sentimen positif masih akan mewarnai bursa global, menyusul pidato Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, yang mengatakan bank sentral akan membeli obligasi tenor satu hingga tiga tahun di Uni Eropa untuk mengurangi dampak krisis utang.


Langkah tersebut disambut positif oleh investor yang menanti langkah nyata bank sentral untuk meredakan pelemahan ekonomi global. “Pasar akan kembali bergairah karena euforia stimulus ECB,” ujar Thendra Crisnanda, analis dari PT BNI Securities.


Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada akhir pekan lalu lalu ditutup di level 4.143,67, yang berarti menguat 83,34 poin (2,05 persen) dibanding pekan sebelumnya. Indeks yang di awal pekan tertekan berbalik menguat setelah ECB mengumumkan akan membeli surat utang di Eropa.


Pembelian surat utang merupakan sebuah langkah awal yang cukup baik untuk mengembalikan performa ekonomi Eropa. Terlebih di saat Bank Sentral Amerika (The Fed) tak kunjung mewujudkan kebijakan pelonggaran moneter.


Advertising
Advertising

“Diharapkan kondisi pasar Eropa membaik karena krisis yang berlarut-larut juga telah menghantam pasar berkembang, terutama Cina,” kata Thendra.


Meski demikian, Thendra mengatakan pasar Indonesia tidak terlalu terkena dampak krisis Eropa karena masih kuatnya fundamental ekonomi yang ditunjukkan pertumbuhan dan konsumsi domestik yang stabil. Investor asing saat ini cenderung melirik Indonesia daripada Cina dan India yang mulai terkena dampak resesi ekonomi AS dan Eropa.


Indeks pekan ini diprediksi akan bergerak di level 4.130-4.180 dengan kecenderungan menguat dalam kisaran terbatas. “Prospek saham pilihan masih ada di sektor konsumsi, properti, dan konstruksi. Disarankan beli selektif untuk saham Bank BRI (BBRI) dan Tambang Bukit Asam (PTBA),” ujar Thendra.


PDAT | M AZHAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

9 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

12 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

12 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

12 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya