Bursa Potensi Panggil Perusahaan Bakrie

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 6 September 2012 04:53 WIB

REUTERS/Daniel Munoz

TEMPO.CO , Jakarta:Bursa Efek Indonesia berpotensi memanggil perusahaan-perusahaan Grup Bakrie. Ini mengingat bursa baru saja menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham salah satu perusahaan Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk, karena telat membayar utang obligasi.

"Kami bisa memanggil (Grup Bakrie). Kemarin pun kami sudah memanggil direksi Bakrie Telecom," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen, di Jakarta, Rabu 5 September 2012.

Menurut dia, pemanggilan terhadap perusahaan dapat dilakukan untuk pemantauan rutin serta melihat kondisi-kondisi di laporan keuangan terbaru perusahaan tersebut. "Kami bisa meminta klarifikasi ke setiap perusahaan. Tetapi untuk Grup Bakrie belum ada rencana."

Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Bapepam-LK, Anis Baridwan, mengatakan sampai sekarang belum ada rencana memanggil ataupun memeriksa perusahaan milik keluarga Bakrie terkait utangnya. "No comment buat itu," ujar dia.

Anis membantah dugaan otoritas pasar modal yang yang melindungi Grup Bakrie. Selama ini, menurut dia, Bapepam-LK telah mengawasi sesuai aturan yang berlaku. "Kami nggak pilih-pilih. Kami pun melakukannya sesuai rule kami," kata dia.

Bursa suspensi perdagangan saham Bakrie Telecom karena telat membayar utang obligasi sebesar Rp 650 miliar. Perdagangan pun kembali dibuka setelah perusahaan menyatakan telah membayarnya pada Rabu, 5 September 2012.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan, pemanggilan Grup Bakrie dapat dilakukan oleh otoritas bursa. Namun, menurutnya, ini tidak akan membuahkan hasil.

"Karena baik bursa maupun Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) merupakan pendukung langkah Bakrie. Pemanggilan malah tidak menyelesaikan masalah," katanya.

Sedangkan analis e-Trading Securities, Andrew Argado, mengatakan, pemanggilan dapat dilakukan bukan semata-mata karena utang suatu perusahaan terlalu besar. "Hal itu bisa dilakukan ketika utang telah jatuh tempo dan perusahaan tidak melakukan keterbukaan informasi. Namun kan beda dengan kondisi Bakrie Telecom kemarin," ujar dia.

Menurutnya, permasalahan banyaknya utang perusahaan bukan menjadi bagian bursa maupun Bapepam. Perihal utang tidak bisa dibayar, baru otoritas pasar modal dapat turun tangan.

SUTJI DECILYA

Berita Terpopuler
Karawang Bersiap Jadi Kota Aerotropolis

Analis: Hati-Hati Beli Saham Kelompok Bakrie

Ekonomi Syariah Indonesia Dinilai Terbaik di Dunia

Facebook: Zuckerberg Tidak Akan Menjual Sahamnya

Asumsi Meleset, Kuota BBM Jebol

Dirut PT Pusri Palembang Diganti

''Kemiskinan Adalah Masalah Klasik Negara''





Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

11 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

37 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya