Tambang batubara Tutupan milik Adaro Energy di dekat Banjarmasin, Kalimantan Selatan. REUTERS/Matthew Bigg
TEMPO.CO, Jakarta - PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mencatatkan perolehan laba periode berjalan sebesar Rp 146,03 miliar pada paruh pertama 2012. Perolehan laba anak usaha Sinarmas Group yang bergerak di sektor batu bara ini menurun 10,15 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya mencapai Rp 162,53 miliar.
"Penurunan tajam harga batu bara dan peningkatan biaya produksi berpengaruh dalam profitabilitas usaha," ujar Fuganto Widjaja, Presiden Direktur Golden Energy Mines di Jakarta, Rabu, 5 September 2012.
Beban pokok penjualan perseroan naik hampir dua kali lipat dari Rp 835,42 miliar menjadi Rp 1,65 triliun. Beban tersebut 78 persen dari total penjualan bersih. Sedangkan beban pokok penjualan tahun lalu hanya 67 persen dari total penjualan bersih sebesar Rp 835,42 miliar.
Adapun penjualan bersih perseroan pada enam bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 2,09 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu penjualan bersih GEMS sebesar Rp 1,23 triliun.
Beban usaha perseroan pun membengkak. Total nilai beban usaha per Juni 2012 mencapai Rp 309,35 miliar, naik drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 186,6 miliar. Hal itu berujung pada tergerusnya laba usaha perseroan dari Rp 216,38 miliar menjadi hanya Rp 125,39 miliar.
Meski seperti itu, perseroan mampu membukukan peningkatan volume produksi sebesar 67 persen, menjadi 3 juta ton dari 1,8 juta ton tahun lalu. Tahun ini peseroan menargetkan bisa memproduksi sekitar tujuh ton batubara.
Fuganto mengatakan pihaknya akan melakukan rasionalisasi biaya di berbagai unit untuk mengatasi skenario pasar yang penuh tantangan.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.