Facebook: Zuckerberg Tidak Akan Menjual Sahamnya  

Reporter

Editor

viva

Rabu, 5 September 2012 08:27 WIB

AP/dapd, Joerg Koch

TEMPO.CO, San Francisco - Facebook Inc mengatakan bahwa CEO mereka, Mark Zuckerberg, serta dua direktur perusahaan lainnya tidak berencana untuk menjual saham mereka di perusahaan jejaring terbesar di dunia itu meskipun masa lockup (perjanjian untuk tidak menjual saham) telah berakhir pada Selasa kemarin.

Pada perdagangan hari Selasa, saham Facebook ditutup turun US$ 0,33 (1,82 persen) menjadi US$ 17,73. Berita positif dari Zuckerberg untuk tidak menjual sahamnya membuat harga saham yang mempunyai kode FB ini naik hampir 2 persen setelah pasar tutup.

Dalam pengajuannya ke Komisi Bursa Amerika Serikat (SEC), perusahaan mengatakan bahwa Zuckerberg dan Direksi Marc Andreessen serta Donald Graham akan tetap mempertahankan kepemilikan sahamnya di Facebook meskipun masa lockup telah berakhir dan mereka boleh menjualnya sampai akhir tahun.

“Zuckerberg, yang juga merupakan pendiri perusahaan, tidak memiliki niat untuk melakukan transaksi penjualan setidaknya untuk 12 bulan,” kata Facebook. Ia memegang saham perusahaan sebanyak 444 juta lembar saham biasa kelas B sesuai pengajuan.

Harga Facebook terus mengalami tekanan karena berakhirnya masa lockup saham sebanyak 1,3 miliar saham hingga akhir tahun ini. Gelombang penjualan kemungkinan terjadi karena dijadwalkan sekitar 1,22 miliar lembar akan membanjiri pasar pada 14 November mendatang.

Dalam pengajuannya ke Komisi Bursa, perusahaan mengatakan bahwa bersedia menjadi pembeli bila karyawan yang ingin menjual saham mereka lebih awal dari periode yang ditentukan 14 November mendatang. Dengan perubahan ini, sekitar 234 juta saham yang dimiliki oleh karyawan akan memenuhi syarat untuk dijual pada 29 Oktober.

Sekitar 749 saham tetap berada di bawah perjanjian pembatasan hingga 14 November nanti dan 156 juta lainnya masa pembatasan penjualannya akan berakhir pada 14 Desember mendatang.

Saham Facebook mencatatkan sahamnya pada 18 Mei lalu dengan harga perdana (IPO) sebesar US$ 38 per lembar. Kini harga saham jejaring sosial terbesar ini sudah anjlok 53,34 persen menjadi US$ 17,73. Harga yang terlalu tinggi saat penawaran dan keraguan investor terhadap prospek penjualan perusahaan membuat harganya terus merosot dalam tiga bulan sejak IPO.

MARKETWATCH | VIVA BUDY KUSNANDAR

Berita terpopuler lainnya:
Ronaldo Bakal Hengkang dari Real Madrid
Skandal Kecelakaan Ferrari Guncang Cina

Membaca Utuh Kuliah Twitter Advokat Korup

Ronaldo Girang Ditengok Sang Junior

Sisa 16 Hari Lagi, Foke-Nara Gerilya Atas-Bawah

Ditanya Soal F-16, Hillary Malah Bicara Papua

Dua Juta Avatar Mendiang Munir di Twitter

Suzuki SX4 2013 Dibanderol Mulai Rp 181 juta

Miranda Goeltom Yakin Bebas

Polisi Usir Pendukung John Kei di PN Jakarta Pusat

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

7 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

14 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

27 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

29 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

33 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

34 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

34 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

36 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya