Penguatan Euro Kini Giliran Bebani Rupiah  

Reporter

Editor

viva

Selasa, 4 September 2012 17:57 WIB

Petugas melakukan aktivitas bongkar muat di tempat penarikan dan penyetoran uang di basement gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Rabu (1/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya dolar terhadap mata uang utama dunia di saat pasar finansial Amerika Serikat (AS) libur tidak mampu dimanfaatkan oleh rupiah untuk menguat lebih jauh. Penguatan rupiah akhirnya tertahan dan kembali berbalik melemah mendekati level 9.600 per dolar AS.

Menguatnya mata uang utama dunia, seperti euro dan pound sterling, saat ini justru membuat rupiah melemah seiring terdepresiasinya dolar AS. Menguatnya euro dan mata uang Eropa lainnya itu membuat rupiah melemah terhadap mata uang Eropa (di transaksi crossing). Terdepresiasinya dolar AS kini berkolerasi terhadap pelemahan rupiah.

Di transaksi hari ini, nilai tukar rupiah kembali melemah 53 poin (0,56 persen) ke level 9.588 per dolar AS. Melemahnya sebagian mata uang Asia karena imbas pelemahan tren dolar Australia kembali mengganjal apresiasi rupiah.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Apelles R.T. Kawengian, menjelaskan, melebarnya defisit neraca perdagangan Indonesia masih membebani penguatan mata uang lokal. Karena pasar melihat, dengan terjadinya defisit transaksi mengindikasikan Indonesia juga mengalami perlambatan.

“Selain itu, dengan menurunnya ekspor karena melambatnya permintaan global akan membuat pasokan dolar AS di pasar domestik. Sedangkan permintaan mata uang Amerika cenderung meningkat seiring tumbuhnya impor,” kata Apelles.

Dari sisi fundamental, rupiah masih bagus meskipun inflasi bulan Agustus yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik mencapai 0,95 persen, melebihi perkiraan analis, namun masih terkendali. Suku bunga acuan BI Rate masih berada di level 5,75 persen dan masih cukup kompetitif.

Pelemahan rupiah juga terimbas oleh melambatnya data manufaktur Cina yang akan berpengaruh ke negara Asia lainnya. Stimulus lanjutan dari Bank Sentral AS (The Fed) yang masih berupa wacana membuat mata uang regional cenderung melemah terhadap dolar AS.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terpopuler lainnya:
Oktober, Tiket dan Pajak Bandara Mulai Disatukan
Standard Chartered Dukung Larangan KTA Jadi DP KPR

KAI Tingkatkan Kapasitas Angkut

Pertamax Naik, Warga Kembali Beli Premium

Impor Barang Konsumsi di Jatim Melonjak 48 Persen

Pemilik Sertifikat Legalitas Kayu Minta Insentif

5 Tahun Lagi, Jakarta Punya MRT

Rupiah Melemah ke 9.575 per Dolar AS

Indeks Manufaktur Indonesia, Merangkak Naik

Hingga Juli, Penyaluran Kredit UMKM Baru 33 Persen

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

10 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya