TEMPO Interaktif, Jakarta:Eksport hasil perikanan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, baik dari segi volume maupun nilai eksport. Hal ini, diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Rokhmin Dahuri, saat rapat kerja dengan Komisi Kelautan DPR, Jakarta, Selasa (18/5). Rokhmin mencontohkan pada tahun lalu sektor perikanan menyumbangkan devisa sebesar US$ 2.004 juta hanya dari eksport hasil perikanan. Dengan volume eksport sebesar 696.290 ton. Volume eksport dari tahun 2000 hingga 2003, mengalami peningkatan rata-rata sebesar 11 persen dengan peningkatan nilai eksport rata-rata pertahun sebesar 7,09 persen. Namun, Rokhim mengakui masih banyaknya kendala yang mempengaruhi eksport perikanan. Antara lain, makin ketatnya persyaratan mengenai mutu maupun isu lingkungan beberapa negara importir. Seperti persyaratan antibiotika yang dikeluarkan Uni Eropa. Dan larangan penangkapan kura-kura oleh Amerika Serikat. Selain itu, tarif import masih cukup tinggi, sedangkan harga jual produk perikanan di pasar internasional menurun.Untuk mengatasi kendala-kendala itu, Departemen Kelautan dan Perikanan akan berusaha menempuh berbagai upaya. Yaitu, dengan peningkatan mutu hasil perikanan, pengembangan jaringan pemasaran, peningkatan pengawasan mutu, diversifikasi komoditas eksport dan pengembangan sistem informasi. Sementara itu, nilai import pada 2003 hanya sebesar US$ 116,71 juta. Dengan perkembangan eksport-import itu, menurut Rokhmin, neraca perdagangan hasil perikanan pada 2003 diperkirakan surplus sebesar US$ 1.887,356 juta atau mengalami kenaikan pertahun sebesar 7,64 persen dalam periode 2000-2003. Mawar Kusuma Tempo News Room
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
6 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.