Harga Pertamax Naik, Pembatasan Diminta Konsisten
Editor
Setiawan Adiwijaya
Senin, 3 September 2012 14:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Ibrahim Hasyim, mengingatkan agar instansi yang dilarang mengkonsumsi BBM bersubsidi tetap taat meskipun harga BBM nonsubsidi naik.
Saat ini, semua kendaraan instansi pemerintah, BUMN, dan BUMD di Jawa dan Bali, serta perusahaan perkebunan dan pertambangan dilarang menggunakan BBM bersubsidi. "Pembatasan yang sekarang tetap berjalan, tak peduli harga naik, tidak boleh kembali mengkonsumsi Premium, ini mandatory," kata Ibrahim ketika dihubungi Tempo, Senin, 3 September 2012.
Ibrahim mengakui, disparitas harga BBM subsidi dengan BBM nonsubsidi yang semakin besar membuat konsumsi BBM bersubsidi bisa meningkat. Untuk itu, ia mengajak masyarakat semakin bijak menggunakan energi. "Kita dorong penggunaan BBG dan mobil mewah, jangan sampai memakai BBM bersubsidi," katanya.
Kementerian ESDM mencatat penyaluran Premium di Jabodetabek pada Mei 2012, sebelum larangan konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan instansi pemerintah, BUMN, dan BUMD, mencapai 422.835 kiloliter. Setelah pembatasan dilakukan, pada Juni 2012, penyaluran Premium di Jabodetabek turun menjadi 413.999 kiloliter, dan pada Juli 2012 menjadi 412.424 kiloliter.
Larangan konsumsi BBM bersubsidi oleh instansi pemerintah, BUMN, BUMD, dan kendaraan pertambangan dan perkebunan diharapkan bisa menghemat BBM bersubsidi hingga 568 ribu kiloliter. Sementara pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012 diharapkan dapat menjaga agar konsumsi BBM bersubsidi tahun ini, yang diperkirakan mencapai 47 juta kiloliter, menjadi 44 juta kiloliter.
Namun kenaikan harga minyak dunia menyebabkan harga Pertamax di Jabodetabek naik menjadi Rp 9.850 per liter. Harga Pertamax sudah lebih dari dua kali lipat harga Premium, yang saat ini Rp 4.500 per liter.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Terpopuler:
Jokowi: Ada Instruksi Agar Yang di Sana Itu menang
Wanita Ini Bercumbu dengan Pangeran Harry di Vegas
83 Persen Melawan 17 Persen,Jokowi Yakin Menang
Bandung, Kantong Syiah Terbesar di Indonesia
Megawati: Jadi Manusia Mbok Punya Moral dan Etika
Kang Jalal pun Diancam Mati
Bagaimana Kronologi Syiah Masuk Sampang?
Wifi Gratis Sudah Aktif di Jakarta
Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?
Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN