Jual Pertamax, Pom Bensin di Daerah Rugi  

Jumat, 31 Agustus 2012 18:40 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas), Eri Purnomohadi, mengatakan pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jawa merugi karena menjual bahan bakar non-subsidi. Pasalnya, pengusaha telanjur mengkonversi tangki Premium menjadi Pertamax, tapi ternyata penjualan bahan bakar minyak non-subsidi masih sangat rendah.

"Penjualan di kabupaten daerah selatan dari Cianjur rendah, rata-rata penjualan 30 liter per hari. Baru mendekati mudik naik jadi sekitar 50 liter sampai 100 liter," kata Eri ketika dihubungi, Jumat, 31 Agustus 2012.

Untuk mengisi tangki berkapasitas 8.000 liter, pengusaha harus membayar Rp 70 juta. Sementara dengan rata-rata penjualan 50 liter per hari, berarti investasi BBM baru kembali dalam waktu lima atau enam bulan. "Kami sudah membantu program pemerintah malah rugi," kata Eri.

Seperti diketahui, untuk mendukung pengendalian konsumsi BBM bersubsidi, pom bensin-pom bensin di Jawa dan Bali yang semula hanya melayani penjualan Premium dikonversi untuk melayani juga penjualan Pertamax. Hal ini juga untuk mendukung larangan konsumsi BBM bersubsidi oleh kendaraan instansi pemerintah, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah di seluruh Jawa dan Bali tahun ini.

Sedangkan agar investasi konversi tangki bisa kembali dalam 2 tahun, menurut dia, idealnya rata-rata penjualan 3.000 liter per hari. Namun, peningkatan konsumsi BBM non-subsidi sulit terjadi selama selisih harga masih tinggi.

"Harusnya seperti ketika konversi minyak tanah ke LPG. Kalau minyak tanah tidak ada, tentu masyarakat menggunakan LPG. Ini kalau masih ada subsidi dan masih besar, pasti sulit," kata Eri.

Apalagi, memasuki Agustus harga BBM non-subsidi naik menjadi Rp 9.750 per liter untuk jenis Pertamax, sementara harga Premium Rp 4.500 per liter. Eri mengatakan agar masyarakat mau mengonsumsi BBM non-subsidi, harga BBM bersubsidi harus mendekati skala keekonomian.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan jika selisih harga Pertamax dengan Premium di atas Rp 3.000 per liter, maka jumlah pengguna Pertamax hanya 3 persen dari total pengguna. Batas maksimal selisih harga yang masih ditolerir masyarakat adalah Rp 2.000 per liter.

BERNADETTE CHRISTINA


Terpopuler:
Kopiko Sampai Afrika

Belanja di Carrefour Bisa Lewat Internet

Rencana Tata Ruang Bisa Batalkan Bandara Karawang

Defisit India untuk Konsumsi, Indonesia Investasi

Cuma 1 SPBU di Solo Ada Pompa untuk Pertamina Dex

Pertumbuhan Transportasi Udara Dunia Melambat

Dow Jones Turun 106 Poin

Likuiditas Valas Ketat, Rupiah Melemah

Lelang Proyek Potensial Menumpuk di Akhir Tahun

Rupiah Melemah, BI Perlu Intervensi

Berita terkait

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

15 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan sarana dan fasilitas pelayanan kepada konsumen pasca erupsi Gunung Ruang aman.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

21 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kemacetan Jalur Tol Jakarta-Merak, Pertamina Siapkan 8 Motoris hingga 11 SPBU Kantong

26 hari lalu

Antisipasi Kemacetan Jalur Tol Jakarta-Merak, Pertamina Siapkan 8 Motoris hingga 11 SPBU Kantong

PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan 8 motoris hingga 11 SPBU kantong atau mobile storage di kedua sisi Tol Jakarta-Merak.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM di Jalan Tol Trans Jawa Naik 250 Persen di Mudik Lebaran

27 hari lalu

Konsumsi BBM di Jalan Tol Trans Jawa Naik 250 Persen di Mudik Lebaran

Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di tol Trans Jawa melonjak hingga 250 persen di masa mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tes Tambahan UTBK-SNBT 2024, Fakta Gerhana Matahari Total, Larangan di SPBU

28 hari lalu

Top 3 Tekno: Tes Tambahan UTBK-SNBT 2024, Fakta Gerhana Matahari Total, Larangan di SPBU

Tambahan tes isian singkat dalam UTBK-SNBT 2024 menjadi terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Ketika Isi BBM Kendaraan di SPBU Jangan Lakukan 5 Kegiatan Ini, Apa Alasannya?

29 hari lalu

Ketika Isi BBM Kendaraan di SPBU Jangan Lakukan 5 Kegiatan Ini, Apa Alasannya?

Mengapa dilarang gunakan ponsel saat mengisi BBM kendaraan di SPBU? Apa lagi yang tak boleh dilakukan di SPBU?

Baca Selengkapnya

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

29 hari lalu

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

Belum lama ini kasus BBM campur air mengemuka. Apa bahayanya bagi kendaraan? Bagaimana mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Dittpidter Bareskrim Polri Sebut Akan Awasi Penyelewengan BBM oleh SBPU selama Arus Mudik Lebaran 2024

30 hari lalu

Dittpidter Bareskrim Polri Sebut Akan Awasi Penyelewengan BBM oleh SBPU selama Arus Mudik Lebaran 2024

Dittpidter Bareskrim Polri akan mengawasi dan menegakkan hukum terkait penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak atau BBM menjelang Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Rawan Penyelewengan BBM oleh SBPU saat Lebaran, Dittpidter Bareskrim Polri Sebut Pelaku Bisa Dijerat Pasal Berlapis dan TPPU

30 hari lalu

Rawan Penyelewengan BBM oleh SBPU saat Lebaran, Dittpidter Bareskrim Polri Sebut Pelaku Bisa Dijerat Pasal Berlapis dan TPPU

Dirtpidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifuddin imbau jajarannya bertindak tegas dalam kasus penyelewengan BBM selama lebaran.

Baca Selengkapnya

Cegah Tuyul BBM, Pertamina Cek Mesin SPBU Jawa Tengah

32 hari lalu

Cegah Tuyul BBM, Pertamina Cek Mesin SPBU Jawa Tengah

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah melakukan pengecekan SPBU untuk mencegah kecurangan pengisian BBM.

Baca Selengkapnya