TEMPO.CO , Jakarta: Perusahaan makanan dan minuman dalam kemasan, PT Mayora Indah Tbk (MYOR), berhasil memasuki pangsa pasar Afrika. Ekspor yang semakin meningkatnya membuat perseroan mempertimbangkan untuk membangun pabrik baru di luar negeri.
"Kami sudah jajaki sejak awal tahun ke Nigeria, sekarang kami sudah mulai ekspor produk permen Kopiko ke sana," ujar Direktur Operasional dan penjualan Mayora Indonesia, Tony Sumantri, di kantornya, Kamis, 30 Agustus 2012.
Perseroan penghasil produk kopi instan torabika ini mengaku telah memasukkan barangnya hampir ke. 85 negara tahun ini. Bahkan sejak tahun ini perseroan telah berekspansi ke negara-negara Timur Tengah, dan Afrika.
Tahap awal yang telah dilakukan, ujar dia, perseroan telah mengekspor produk candy Kopiko. Penyebabnya, animo masyarakat wilayah Afrika Barat itu cukup tinggi mengkonsumsi kopi. "Produk Kopiko kami cukup kuat dan dikenal di sana sebagai produk permen kopi pertama di dunia," ujar Tony.
Hingga kini sebesar 35 persen produk yang dihasilkan perseroan ditujukan pasar ekspor, sementara sisanya masih didominasi pasar domestik.
Direktur Keuangan Mayora, Hendrik Polisar, mengatakan ekspansi pasar ekspor ke Nigeria diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Tahun ini perseroan menargetkan penjualan dari pasar Nigeria sebesar US$ 10 juta. "Kita berharap terus tumbuh tiap tahunnya," ujar Hendrik.
Ia menambahkan untuk meningkatkan produktivitas, tahun ini perseroan telah memulai pembangunan pabrik baru di wilayah Tangerang. Total anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan itu mencapai Rp 450 miliar. Semua anggaran yang digunakan berasal dari obligasi.
Tahun ini perseroan berhasil menerbitkan obligasi sebesar Rp 750 miliar, rinciannya obligasi korporasi sebesar Rp 500 miliar sedangkan sisanya obligasi syariah Rp 250 miliar.
Tahun ini perseroan menargetkan penjualan hingga Rp 11,4 triliun. Angka ini naik dari realisasi penjualan tahun lalu sebesar Rp 9,5 triliun. Hingga sementara pertama tahun ini, perseroan berhasil membubuhkan penjualan sebesar Rp 5,4 triliun. "Sisanya kami optimistis bisa diraih di semester kedua," ujar Hendrik.
Ia menyatakan dalam lima tahun terakhir perseroan mengalami kenaikan penjualan sebesar 35,2 persen. Angka itu cukup positif di tengah persaingan cukup ketat. Sementara laba bersih yang sudah diraih mencapai Rp 350 miliar dari Rp 630 miliar yang ditargetkan perseroan tahun ini.
JAYADI SUPRIADIN
Berita lain:
Giliran Jokowi Dilaporkan ke Panwas
Kang Jalal Bagikan Al-Quran yang Dibaca Kaum Syiah
Pengikut Aliran Romo Agus di Bogor Tobat
Enam Teguran SBY Ketika Pidato
Kang Jalal dan Al-Quran yang Dibaca Kaum Syiah
Berita terkait
Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif
16 November 2023
Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaAlasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring
13 Maret 2023
Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.
Baca Selengkapnya29 Bank Masuk BI Fast, Mewakili 87 Persen Sistem Pembayaran Ritel Nasional
29 November 2022
Bank Indonesia (BI) mengumumkan ada jumlah peserta BI Fast kini bertambah sebanyak 29 bank.
Baca SelengkapnyaTips buat yang Ingin Merintis Bisnis Ritel
13 November 2021
Bisnis ritel menjadi salah satu usaha yang diminati karena biasanya menjual berbagai kebutuhan primer dan langsung kepada konsumen.
Baca SelengkapnyaIni Bedanya Alfamart dan Indomaret
12 September 2021
Kerap bersebelahan, ini beberapa perbedaan antara Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaMau Terjun ke Usaha Ritel, Jangan Lupa Perhatikan Tren
7 Maret 2021
Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel. Simak tips agar bisnis ini bisa bertahan.
Baca SelengkapnyaGara-gara Banjir, Peritel Sulit Capai Target Omzet
3 Januari 2020
Banjir besar di beberapa wilayah Jabodetabek membuat pengusaha ritel mengeluh rugi dan omzet penjualan melorot.
Baca Selengkapnya11 November Diusulkan Menjadi Hari Ritel Nasional
12 November 2019
Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional.
Baca SelengkapnyaProspektif, Peritel Indonesia Ingin Ekspansi ke Vietnam
24 Oktober 2019
Sejumlah minimarket atau convenience store nasional punya keinginan untuk berekspansi ke Vietnam.
Baca SelengkapnyaYakin Tumbuh 10 Persen, Pengusaha Ritel Andalkan Ini
2 Oktober 2019
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan pertumbuhan industri ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu yang sebesar 10 persen.
Baca Selengkapnya