TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis menguntungkan dolar sehingga cenderung menguat terhadap mata uang regional. Dengan membaiknya data ekonomi AS, harapan adanya stimulus lanjutan dari The Fed kembali memudar. Akibatnya, harga saham dan mata uang Asia melemah.
Masih tingginya permintaan dolar AS dari korporasi untuk memenuhi kebutuhan rutin mereka di akhir bulan membuat rupiah belum mampu menguat hingga di bawah 9.500 per dolar AS. Di transaksi hari ini, Kamis, 30 Agustus 2012, rupiah kembali ditutup melemah tipis 1 poin (0,01 persen) ke level 9.582 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Lindawati Susanto, menjelaskan, melebarnya defisit neraca perdagangan Indonesia menjadi US$ 1,32 miliar akibat meningkatnya impor dan melambatnya ekspor menjadi salah satu penyebab mengapa rupiah terus melemah hingga mendekati level 9.600 per dolar AS.
Masyarakat Indonesia yang konsumtif di tengah melambatnya permintaan global imbas dari krisis utang Eropa yang berkepanjangan membuat impor barang meningkat. Meskipun tidak membahayakan, itu memberikan dampak negatif bagi rupiah.
“Apalagi Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution pekan lalu mengatakan bahwa rupiah kini sedang bergerak mencari level ekuilibrium baru yang turut membebani rupiah,” tuturnya.
Bank sentral pasti akan tetap menjaga mata uangnya di pasar agar tidak melemah terlalu dalam. Namun, untuk saat ini yang lebih penting adalah stabilitas dan bukan untuk menjaga di level berapa rupiah berada. Untuk membawa rupiah menguat di bawah angka 9.500 untuk saat ini memang agak berat. Namun setidaknya bisa menjaga agar rupiah tidak menembus 9.600 per dolar AS.
Kondisi global yang masih lesu dan membaiknya data ekonomi AS membuat para pelaku pasar tetap nyaman memegang dolar dibanding mata uang regional seperti rupiah. Ditambah lagi harga saham juga sedang jatuh.
“Terdepresiasinya rupiah hingga di atas 9.500 per dolar AS positif bagi para eksportir, namun membuat para importir kini menjerit karena mahalnya biaya untuk mendatangkan barang dari luar negeri,” ucapnya.