Rupiah Makin Menjauh dari Level 9.500 per Dolar AS  

Reporter

Editor

viva

Selasa, 28 Agustus 2012 16:55 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya permintaan dolar Amerika Serikat (AS) dari korporasi untuk memenuhi kebutuhan rutin di akhir bulan kembali memicu pelemahan rupiah. Melemahnya bursa saham dan mata uang regional juga turut membebani pergerakan mata uang lokal hingga makin menjauh dari level 9.500 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah di transaksi pasar uang hari ini, Selasa, 28 Agustus 2012, ditutup kembali melemah 15 poin (0,16 persen) ke level 9.549 per dolar AS. Rupiah bahkan sempat ditransaksikan melemah hingga ke 9.556 per dolar AS.

Pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara 1906, Rully Nova, menjelaskan, meningkatnya permintaan dolar Amerika dari korporasi untuk membiayai impor dan membayar utang valasnya membuat tekanan rupiah masih akan besar hingga akhir bulan ini. Apalagi, kemarin pasar habis libur panjang Lebaran, sehingga kebutuhan dolar AS baru dapat dipenuhi sekarang.

Kondisi global yang kurang kondusif, terutama munculnya kembali kekhawatiran Yunani akan keluar dari zona Eropa karena gagal memenuhi target pengetatan anggaran belanja, membuat para pelaku pasar lebih memilih memegang dolar AS yang dianggap lebih aman untuk saat ini. Imbasnya, rupiah dan sebagian mata uang Asia lainnya cenderung tertekan terhadap dolar AS.

Permintaan dolar AS yang sangat ketat di pasar membuat Bank Indonesia (BI) agak sulit untuk mengendalikan rupiah sehingga mata uang lokal cenderung melemah terhadap dolar AS. “Mungkin bila permintaan dolar AS sudah mulai mereda BI akan mulai masuk dan kembali menggiring rupiah kembali berada di level 9.400 per dolar AS,” tuturnya.

Masih menurut Rully, adanya pernyataan dari Gubernur BI Darmin Nasution bahwa rupiah mencari ekuilibrium baru juga turut melemahkan rupiah.

Dari regional, mata uang won Korea Selatan melemah 0,06 persen, peso Philipina terkoreksi 0,25 persen, ringgit Malaysia terdepresiasi 0,18 persen, serta bath Thailand juga tergelincir tipis 0,03 persen terhadap dolar AS.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR

Berita ekonomi lainnya:
OJK Buka Lowongan 2500 Pegawai
Menteri Dahlan Ogah Bantu Merpati Lagi

Proyek Monorail Jakarta Tak Gunakan APBD

Kebutuhan Uang Lebaran Ternyata di Bawah Estimasi

Dahlan : 15 Pabrik BUMN Selesai Tahun 2013

Lampaui Batas Atas Tarif, Tiga Maskapai Ditegur

Hatta: Titik Terang Pembahasan JSS

Merpati Buka Penerbangan Mataram-Sumbawa

Merpati Perpanjang Kerja Sama dengan Merauke
Arab Tertarik Investasi Marmer di Makassar

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

4 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

4 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

5 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

7 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya