TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya kebutuhan dolar Amerika Serikat dari korporasi menjelang akhir bulan kembali menekan rupiah. Maka, di tengah terdepresiasianya dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia, mata uang lokal justru kembali melemah.
Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah ditransaksikan melemah 15 poin (0,16 persen) menjadi 9.534 per dolar AS. Sejak awal perdagangan rupiah berada di atas level 9.500 per dolar AS.
Indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah 0,05 poin ke posisi 81,543. Euro melemah ke US$ 1,2521 dan poundsterling terkoreksi ke US$ 1,5806. Demikian pula dengan yen Jepang juga melemah tipis ke posisi 78,68 per dolar AS.
Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, menjelaskan pergerakan rupiah kali ini agak anomali. Sebab, di tengah melemahnya dolar AS rupiah justru rupiah kembali terdepresiasi. “Mungkin karena tingginya permintaan dolar AS korporasi untuk memenuhi kebutuhan rutin akhir bulan,” tuturnya.
Masih minimnya transaksi disebabkan banyak pelaku pasar yang belum masuk ke pasar dan minimnya pasokan dolar AS sehingga membuat rupiah cenderung melemah dan menjauh dari level 9.500 per dolar AS. Tekanan rupiah hingga akhir bulan masih akan cukup tinggi dan akan cenderung mereda memasuki awal bulan depan seiring turunnya permintaan dolar AS.
Mata uang Asia sore ini sebagian besar juga bergerak melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,04 persen, won Korea Selatan turun 0,09 persen, ringgit Malaysia tekoreksi 0,3 persen, serta bath Thailand juga tergelincir 0,19 persen.
PDAT | VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
1 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
2 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
5 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
8 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
10 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
12 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
12 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
12 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca Selengkapnya