Divestasi Bank Mutiara Harusnya Sebelum 2014  

Reporter

Editor

Jumat, 24 Agustus 2012 08:53 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Keuangan Perbankan dan Perencanaan Pembangunan DPR Achsanul Qosasih menyarankan divestasi Bank Mutiara sebaiknya tidak diselesaikan pada tahun 2014.

"Idealnya, divestasi selesai tahun 2013," kata anggota fraksi Partai Demokrat ini saat dihubungi Tempo, Kamis, 23 Agustus 2012.

Menurut dia, jika upaya divestasi diulur sampai tahun 2014, Achsanul khawatir akan dipolitisasi. Sebab, pada saat itu berlangsung pemilihan umum.

Tahun 2013, lanjut dia, merupakan momen yang pas untuk divestasi, karena selain jauh dari potensi dipolitisasi, pada tahun tersebut diharapkan kinerja Bank Mutiara sudah lebih optimal sehingga harga Rp 6,7 triliun menjadi masuk akal bagi investor.

"Memang sebaiknya tidak terburu-buru agar penjualannya optimal dan sesuai dengan harga yang diinginkan," ujarnya.

Achsanul menambahkan, ia tidak mempermasalahkan apabila Mutiara terjual dengan harga penawaran tertinggi alias tidak sesuai target. Namun, Lembaga Penjamin Simpanan harus memberikan alasan yang jelas.

"Kalaupun dilepas Rp 5 triliun, tidak mengapa, asalkan jelas alasannya," kata dia. Menurut dia, penjualan Bank Mutiara di bawah harga target tidak akan merugikan nasabah. Pasalnya, selisih nilai target dengan angka penjualan bisa dianggap sebagai biaya penanganan krisis.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI dari Partai Golkar, Harry Azhar Azis, mengatakan tak mudah bagi LPS untuk melepas Bank Mutiara dengan harga di bawah penawaran demi deadline. LPS, kata Harry, harus bisa menjelaskan kenapa melepas Mutiara di bawah harga penawaran, misalkan itu terjadi.

"Apakah karena kegagalan manajemen atau bailout dulu terlalu tinggi? Harus dijelaskan dan diaudit," ujar Harry

Sementara Kepala Eksekutif LPS Mirza Adityaswara mengatakan harga jual Bank Mutiara baru bisa dianggap wajar tahun 2014 atau tahun keenam sejak penyelamatan. Sebab, harga penyelamatan sebesar Rp 6,7 triliun saat ini masih dianggap mahal oleh investor.

ISTMAN MP

Berita ekonomi lainnya:
Sri Mulyani Wanita Paling Berpengaruh Dunia ke-72

Angkasa Pura Tak Tahu Soal Penyatuan ''Airport Tax''

Menteri Dahlan Beri Nilai 7,5 untuk ASDP

Pesawat Bermasalah, Delay Penerbangan Marak

Air Asia Tetap Layani Rute Solo-Kuala Lumpur

Pemerintah Tak Akan Perlonggar Tax Holiday

Menteri Agus Minta Bendahara Menjaga Integritas

Pemerintah Lebih Prioritaskan Pelebaran Jalan Nasional

IHSG Terbawa Harapan Stimulus AS dan Cina

Pemerintah Perlu Tekan Belanja Pegawai

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

15 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

15 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

18 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

28 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

31 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

31 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

33 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya