TEMPO.CO, New York - Kanselir Jerman Angela Merkel terpilih menjadi wanita paling berpengaruh di dunia (dari 100 wanita) versi majalah Forbes. Ini adalah kedua kalinya sang kanselir menjadi wanita paling berpengaruh di dunia.
Dikutip dari BBC dan Forbes, Kamis, 23 Agustus 2012, Merkel didapuk sebagai wanita paling berpengaruh karena dianggap berperan dalam upaya penanganan krisis ekonomi di Eropa. Selain itu, ia dinilai sebagai wanita besi, pemain utama di drama ekonomi zona Eropa yang terus mengancam pasar global.
Berdiri di urutan kedua setelah Angela Merkel adalah Hillary Clinton. Mengejar di belakang Hillary adalah Presiden Brasil Dilma Rousseff.
“Wanita-wanita berkuasa ini memberikan pengaruhnya dengan berbagai cara untuk berbagai tujuan, dan semua menghasilkan dampak berbeda bagi komunitas global,” kata Moira Forbes, Presiden dan penerbit Forbes Woman.
Daftar wanita paling berpengaruh versi Forbes ini meliputi 100 wanita dari 28 negara yang rata-rata berusia 55 tahun. Di antaranya terdapat 25 CEO perusahaan yang menghasilkan pendapatan US$ 984 miliar.
Survei Forbes menyusun peringkat para wanita terkenal, mulai dari pengambil kebijakan, pebisnis, dan selebriti, berdasarkan tingkat pengaruh, kekayaan, dan pemberitaan di media.
Berikut ini peringkat 10 wanita paling berpengaruh versi Forbes:
1. Angela Merkel, Kanselir Jerman
2. Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat
3. Dilma Roussef, Presiden Brasil
4. Melinda Gates, Co-Chair Bill & Melinda Gates Foundation
5. Jill Abramson, Editor Eksekutif New York Times
6. Sonia Gandhi, Presiden Partai Kongres Nasional India
7. Michelle Obama, Ibu Negara Amerika Serikat
8. Christine Lagarde, Managing Director IMF
9. Janet Napolitano, Menteri Pertahanan Amerika Serikat
10. Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer Facebook
FORBES | BBC | ISTMAN MP
Berita terkait
Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan
54 hari lalu
Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.
Baca SelengkapnyaInternational Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara
55 hari lalu
Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"
Baca Selengkapnya6 Negara yang Aman untuk Solo Traveling Perempuan
8 Desember 2023
Melakukan solo traveling untuk perempuan kini bukanlah hal yang mustahil. Berikut ini rekomendasi negara yang aman untuk solo traveling perempuan.
Baca SelengkapnyaNasabah PNM Mekaar Aceh Menjadi Teladan Pemecahan KDRT
25 November 2023
Kisah Juliana soal perempuan dan perjuangan atas hak-haknya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi
11 Oktober 2023
Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2023 - 2026 dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah pencalonannya.
Baca SelengkapnyaAktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita
7 Oktober 2023
Penganugerahan Nobel Perdamaian kepada aktivis yang dipenjara, Narges Mohammadi, telah meningkatkan pengawasan terhadap hak-hak perempuan di Iran.
Baca SelengkapnyaNarges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023
6 Oktober 2023
Narges Mohammadi, aktivis hak perempuan asal Iran yang kini masih dipenjara, memenangkan Penghargaan Nobel Perdamaian 2023.
Baca SelengkapnyaMarak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup
5 Oktober 2023
Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.
Baca Selengkapnya7 Film Inspiratif tentang Kesetaraan Gender, He Named Me Malala Salah Satunya
16 Juni 2023
Kesetaraan gender adalah isu yang terus diperjuangkan di seluruh dunia. Film memiliki kekuatan untuk mengangkat isu-isu sosial ini. Apa saja?
Baca SelengkapnyaKPU dan Komnas Perempuan Niat Hadirkan Pemilu 2024 yang Ramah Perempuan dan Inklusif
2 Juni 2023
KPU dan Komnas perempuan bertemu untuk bicarakan Pemilu 2024 yang ramah perempuan dan inklusif. Apa maksudnya?
Baca Selengkapnya