TEMPO.CO, Jakarta: Pemerintah mendorong dua perusahaan pertambangan besar yang dikuasai asing, PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara, untuk segera melepas sebagian sahamnya ke publik dengan mekanisme initial public offering (IPO).
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan, penawaran saham perdana di bursa efek dalam negeri ini penting agar keuntungan dari perusahaan pertambangan asing ini bisa dirasakan oleh investor Indonesia. "Kalau mereka IPO di luar negeri, mereka juga harus IPO di dalam negeri dong," ujar Hatta di sela open house di kediamannya, Jakarta, Ahad 19 Agustus 2012.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengaku IPO perusahaan pertambangan besar di Indnesia baru bisa dilakukan setelah rampungnya proses renegosiasi yang sekarang sedang berlangsung. Menurut Hatta, Presiden Yudhoyono menekankan agar semua jajaran pemerintah menyukseskan amanat Undang-Undang untuk renegosiasi kontrak pertambangan. Diharapkan pemerintah akan dapat bagian lebih besar dari royalti, luas lahan, hingga divestasi.
Hatta menilai renegosiasi memang bukan perkara mudah. Akan ada perhitungan yang cukup alot dan lama untuk itu. "Misalnya soal permintaan pemerintah agar dapat royalti 10 persen. Masak mereka sudah bertahun-tahun menggarap hasil bumi Indonesia, kita diam saja," kata Hatta.
Dia pun menganggap tindakan perusahaan yang menggarap hasil bumi Indonesia tetapi malah melakukan IPO di luar negeri, sebagai hal yang janggal dan mencurigakan. "Juga sangat tidak adil kalau mereka semua IPO di luar. Kalau IPO di sini, di samping bisa memperkuat pasar modal Indonesia, masyarakat juga bisa menikmati dividen dari saham pertambangan," kata Hatta.
SUTJI DECILYA
Berita Terpopuler:
Dimana Jokowi Selama Idul Fitri?
Pegawai Diterkam Harimau, Taman Safari Teledor
Menteri Agama Sesalkan Ketidakhadiran Muhammadiyah
Lion Air Ditegur di Batam
Pos Polisi Solo Kembali Diserang
Mancini: MU Punya Lini Depan Terbaik di Dunia
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Inggris
Diajak Sungkeman, Cucu SBY Malah Ngumpet
Warga Diminta Tenang, Target Penembakan Adalah Polisi
Kontrak Aneh Flamengo Untuk Adriano
Berita terkait
Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
2 jam lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
1 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
5 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
7 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
9 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca SelengkapnyaHatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres
21 hari lalu
Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya
25 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaKorupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun
26 hari lalu
Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.
Baca SelengkapnyaRamai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya
26 hari lalu
Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.
Baca SelengkapnyaKasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran
27 hari lalu
Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi
Baca Selengkapnya