TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data penjualan retail Amerika Serikat (AS) di bulan Juli lalu dibandingkan dengan bulan sebelumnya membuat dolar cenderung menguat terhadap mata uang regional. Ini di atas prediksi sejumlah analis. Melemahnya yen Jepang terhadap dolar AS turut membebani mata uang Asia lainnya, termasuk rupiah.
Penjualan retail AS bulan kemarin memang tumbuh 0,8 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang merosot 0,7 persen. Ini lebih baik dari perkiraan analis sebesar 0,3 persen dan memicu supremasi dolar terhadap mata uang Asia.
Dolar AS berhasil menguat terhadap yen seiring membaiknya data ekonomi AS yang mengindikasikan bangkitnya ekonomi Negeri Paman Sam dan meredupkan kembali harapan stimulus lanjutan. Yen sore ini melemah 0,28 persen ke 78,98 per dolar AS mendekati level tertingginya dalam sebulan terakhir.
Di transaksi pasar uang domestik hari ini, Rabu, 15 Agustus 2012, nilai tukar rupiah ditutup melemah 25 poin (0,26 persen) ke level 9.513 per dolar AS. Fluktuasi rupiah cukup lebar antara 9.465 hingga 9.532 per dolar AS. Untuk pertama kalinya rupiah ditutup di atas level 9.500 per dolar AS sejak 25 Juli lalu.
Pengamat pasar uang dari PTMonex Investindo Futures, Yohanes Ginting, mengatakan kondisi pasar yang semakin sepi menjelang libur panjang Lebaran membuat para pelaku pasar memilih mengamankan posisinya.
Bank sentral Jepang (BoJ) yang menyuntikkan likuiditas di pasar untuk melemahkan mata uangnya (yen) berdampak pula terhadap mata uang Asia lainnya. Imbasnya, rupiah ikut melemah hingga di atas 9.500 per dolar AS.
Sentimen di pasar cepat sekali berubah dari positif berganti menjadi negatif. “Kondisi pasar finansial global saat ini masih sangat rapuh. Terjadinya kontraksi di negara kawasan Eropa akibat krisis utang dan membaiknya data AS menguntungkan bagi dolar AS karena secara fundamental dolar lebih baik dibandingkan euro,” paparnya.
Mata uang regional sore ini juga ditutup melemah. Dolar Singapura terdepresiasi 0,21 persen, won Korea Selatan melemah 0,19 persen, peso Philipina turun 0,66 persen, ringgit Malaysia susut 0,26 persen, serta baht Thailand juga melemah 0,22 persen terhadap dolar AS.
PDAT | VIVA BUDY KUSNANDAR
Berita Terpopuler:
Berpengacara Sama, Polri Dicurigai Mau Main Mata
Korban Kebakaran Adukan Foke
Ular Piton dengan 87 Butir Telur Ditemukan
Pengacara Djoko Susilo Juga Kuasa Hukum Mabes Polri
Kasus Simulator SIM, Ada Upaya Selamatkan Djoko?
Polemik Simulator SIM, Kapolri Kumpulkan Pengacara
Ditemukan Hiu Purba Berusia 270 Tahun
Arkeolog Ini Temukan Piramida via Google Earth
Nasib Penggalian Bunker di Bawah Kantor Jokowi
Sepupu Kate Middleton Tampil Telanjang di Playboy
Berita terkait
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
2 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
2 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
5 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
6 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
9 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
10 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
12 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
12 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
12 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca Selengkapnya