TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sofyan Basir tengah memperhitungkan untuk mengakuisisi PT Bank Mutiara Tbk, jika harganya rasional.
"Sekarang kan harganya 6,5 kali nilai buku, padahal harga pasarannya bank di Indonesia itu cuma 1,5 sampai 2,2 kali dari nilai buku," ujar Sofyan, di Jakarta, Selasa, 14 Agustus 2012.
Saat ini Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam proses melepas 99 persen saham Bank Mutiara. Keseluruhan saham tersebut bakal dilepas sesuai harga penyelamatannya yakni Rp 6,7 triliun.
Angka ini bakal dipertahankan hingga tahun kelima, jika tak juga laku, maka Bank Mutiara akan dijual dengan harga tertinggi. Tahun ini merupakan tahun ketiga proses divestasi saham Bank Mutiara.
Tahun sebelumnya, Bank itu gagal dijual, setelah calon investor enggan membuka ultimate shareholder-nya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif LPS, Mirza Adityaswara, mengisyaratkan harapannya agar Bank Mutiara bisa dilepas ke Bank Pelat Merah.
Ia menilai hal itu mungkin saja terjadi jika harga sahamnya rasional. Soal pembayaran, Mirza menilai hal tersebut bisa dibicarakan, termasuk jika ada keinginan dari Bank BUMN untuk membeli menggunakan obligasi rekapitalisasi. "Itu bisa didiskusikan," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Zulkifli Zain mengungkapkan harapannya agar Bank Indonesia memperlonggar dulu aturan kepemilikan tunggal (single presence policy) dalam industri perbankan.
Melalui aturan ini, perbankan bakal dimungkinkan mengakuisisi lebih banyak bank tanpa harus merger. Meski begitu, Zulkifli tak memberi kejelasan apakah jika aturan itu benar-benar melonggar, pihaknya bakal mempertimbangkan untuk jadi salah satu calon investor Bank Mutiara.
"Terkait akuisisi, Bank Mandiri akan selalu mencari peluang bank yang akan memperkuat strategi Bank Mandiri baik dari segmen retail maupun UMKM," ujar Zulkifli kepada Tempo, Ahad, 12 Agustus 2012.
Adapun soal daya tarik Bank Mutiara, jika mekanisme pembayarannya bisa melalui obligasi rekapitalisasi, Zulkifli memilih tak berkomentar.
MARTHA THERTINA
Berita ekonomi lainnya:
Ekonomi Indonesia Tumbuh, Kelas Menengah Bahagia
Papua Masih Daerah Termiskin di Indonesia
Menteri Hatta Belum Tahu Ada Impor Buah Israel
42 Ribu Barrel Minyak RI Hilang Setiap Hari
Pemerintah Siapkan untuk Kebijakan Bendung Impor
Pembangunan Bandara Baru Yogya Butuh Insentif
Kehabisan Tenaga, Rupiah Kembali Melemah
Harga Minyak Brent Mulai Naik
Berita terkait
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
2 hari lalu
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
2 hari lalu
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca SelengkapnyaHilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
3 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
3 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
12 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
12 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca SelengkapnyaBank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya
14 hari lalu
Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
15 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKeripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
16 hari lalu
Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi
Baca Selengkapnya