BI Minta Penggabungan BNI Terbuka

Reporter

Editor

Selasa, 4 Mei 2004 19:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Anwar Nasution meminta rencana penggabungan PT Bank Negara Indonesia Tbk, dibuka sehingga memungkinkan bank lain punya kesempatan memiliki bank pemerintah itu. "Jangan hanya monopoli," katanya usai rapat kerja dengan Panitia Anggaran DPR di gedung parlemen, Selasa (5/5).Sehingga, kata Anwar, tidak hanya PT Bank Permata Tbk yang diberikan kesempatan bergabung dengan BNI. Menurutnya, bank swasta lain, bahkan bank asing, juga berhak menawarkan diri bergabung dengan BNI jika tertarik memilikinya. "Supaya (merger ini) tidak sekedar pindah dari kantong kiri ke kantong kanan," ujarnya. "Bukan sekedar kawin."Maksudnya, penggabungan BNI dengan bank lain itu akan mengubah budaya, kinerja, dan tambahan sumber daya manusia yang lebih baik di bank yang baru dibobol rekeningnya sebesar Rp 1,7 triliun itu. "Bank-bank pemerintah kan cendering kaku," katanya.Anwar mengaku belum melihat rencana perbaikan dengan rencana penggabungan BNI dengan Permata itu. Hingga saat ini, katanya, belum ada proposal yang diajukan kedua bank seputar rencana bisnis ke depan jika penggabungan itu dilaksanakan.Jika sudah ada proposal penggabungan, kata Anwar, BI masih akan mengkajinya dengan melihat hasil penggabungan empat bank menjadi Bank Mandiri atau tujuh bank menjadi Bank Danamon usai krisis ekonomi 1997 lalu. "Apakah ada perbaikan yang berarti? Masih banyak yang perlu diperbaiki," katanya.Ketika ditanya apakah Bank Indonesia akan mendorong rencana penggabungan itu, Anwar malah balik bertanya, "Apakah (merger) ini akan menyelesaikan masalah? Belum tentu." Meski menyatakan mendukung penggabungan bank, BI akan melihat dulu rencananya apakah akan menghasilkan bank yang lebih sehat.Sebelum ada penggabungan Bank Mandiri, kata Anwar, sebelumnya Robby Djohan sudah merombak manajemen dan direksi besar-besaran. Tapi perombakan total itu, katanya, tak menunjukan hasil Bank Mandiri menjadi bank besar yang benar-benar sehat. "Kulturnya ini yang harus diubah," katanya.Berbeda dengan Danamon, yang disebut Anwar, kinerjanya jauh lebih dinamis. Perubahan itu terjadi, selain karena Danamon lebih kecil dibanding Mandiri, tapi juga setelah ada tambahan tenaga kerja baru yang lebih bagus baik dari lokal maupun tenaga asing. "Ini yang bikin bank menjadi sehat," ujarnya.Penggabungan bank, katanya, salah satu tujuannya untuk menghasilkan dana segar untuk menutup defisit dalam anggaran pemerintah. Bagja Hidayat - Tempo News Room

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya