Lelang Obligasi Tak Mampu Dorong Apresiasi Rupiah  

Reporter

Editor

Rabu, 8 Agustus 2012 10:34 WIB

Karyawan penukaran uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (27/10). Rupiah di pagi hari sempat ke 11.100/US$, lalu berada di 10.600/US$ dan siang ini ada di kisaran 10.800-10.900/US$. TEMPO/Novi Kartika

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya minat investor terhadap lelang sukuk ternyata belum mampu mendorong apresiasi rupiah. Meningkatnya cadangan devisa Bank Indonesia menjadi US$ 106 miliar juga tidak mampu menopang rupiah menguat lebih jauh.

Pada lelang obligasi syariah kemarin, penawaran yang masuk mencapai Rp 1,933 triliun, tidak jauh berbeda dengan lelang sebelumnya pada 24 Juli lalu sebesar Rp 1,99 triliun. Sedangkan penawaran yang dimenangkan mencapai Rp 540 miliar dari Rp 500 miliar yang ditargetkan.

Di pasar uang hari ini hingga pukul 10.15 WIB, nilai tukar rupiah ditransaksikan di level 9.479 per dolar Amerika Serikat (AS), yang berarti melemah tujuh poin dari penutupan kemarin di 9.472.

Head of Treasury Research Bank BNI, Nurul Eti Nurbaety, mengemukakan rupiah hari ini akan ditransaksikan dengan kecenderungan melemah dan masih dalam fase konsolidasi. Rupiah tadi pagi dibuka di level 9.470–9.480 pe dolar AS.

Pelemahan rupiah kali ini disebabkan oleh faktor eksternal dengan produk domestik bruto (PDB) Italia kembali jeblok. Akibatnya, ekonomi Negeri Pizza tersebut mengalami kontraksi dalam empat kuartal terakhir. “Selain itu, turunnya prospek surat utang Yunani menjadi negatif dari Standard & Poor’s juga membebani pergerakan rupiah,” Nurul Eti memaparkan.

Bank Indonesia diperkirakan akan menjadikan level 9.500 sebagai level psikologis penting bagi rupiah demi mengamankan stabilitas moneter. Para pelaku pasar juga perlu mencermati adanya lelang term deposit valas dengan target US$ 900 juta yang akan dijadwalkan hari ini.

Kamis besok, pemerintah juga berencana melakukan lelang Surat Utang Negara dengan target indikatif Rp 6 triliun.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita ekonomi lainnya:
Dahlan: Satelit Gagal Luncur, Itu Sudah Resiko
Batavia Air Bakal Jadi Maskapai Berbujet Rendah

Telkom Tunggu Konfirmasi Hilangnya Satelit

Dua Penyebab Hilangnya Satelit Telkom-3

Ini Kesepakatan Tim 7 Soal Jembatan Selat Sunda

Soal Jembatan Selat Sunda, Ada Perjanjian Khusus

Kantor AirAsia Regional Pindah ke Jakarta

Isu Duit Iran Bikin Saham Standard Chartered Turun

Produksi Sel Surya, Len Kucurkan Rp 434 Miliar

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

10 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya