Penukaran Uang Baru di Yogyakarta Tembus Rp 1 Triliun

Reporter

Editor

Selasa, 7 Agustus 2012 14:46 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Animo masyarakat Yogyakarta menukarkan uang lama dengan uang pecahan baru sangat tinggi. Hingga pertengahan bulan puasa 2012 (Ramadan 1433 H), penukaran uang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta mencapai Rp 988,8 miliar atau hampir Rp 1 triliun.

"Proyeksi kami hingga sebelum Lebaran, penukaran uang mencapai Rp 2,2 triliun," kata Suyatno, Kepala Bidang Kas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Selasa, 7 Agustus 2012.

Uang sebesar Rp 988,8 miliar itu baru 44,3 persen dari proyeksi Rp 2,2 triliun. Diperkirakan masyarakat akan lebih banyak lagi yang menukarkan uang mereka saat mendekati hari H Lebaran.

Penukaran uang baru itu melalui bank-bank atau Bank Perkreditan Rakyat yang ditunjuk, juga bisa langsung di kantor Bank Indonesia. Sebanyak Rp 41,4 miliar merupakan uang yang disalurkan penukarannya melalui bank. Sisanya melalui penukaran langsung di Bank indonesia.

"Pada minggu ketiga puasa ini akan semakin banyak masyarakat yang menukarkan uang," kata dia.

Uang yang dikeluarkan Bank Indonesia itu didominasi uang pecahan besar, yakni Rp 987,6 miliar untuk uang kertas dan Rp 1,2 miliar merupakan uang logam. Hingga Senin kemarin, uang yang dikeluarkan untuk penukaran Rp 100 ribu sebesar Rp 440,1 miliar, pecahan Rp 50 ribu mencapai Rp 350,6 miliar, dan pecahan Rp 20 ribu sebanyak Rp 67,5 miliar.

Sementara untuk uang pecahan kecil Rp 10 ribu sebanyak Rp 60,1 miliar, pecahan Rp 5.000 sebesar 44,8 miliar, pecahan Rp 2.000 mencapai Rp 12,2 miliar, dan pecahan Rp 1.000 mencapai Rp 6,4 miliar.

Untuk uang logam juga masih banyak permintaan. Uang logam Rp 1.000 sudah keluar Rp 752 juta, uang logam Rp 500 mencapai Rp 90 juta, uang logam Rp 200 sejumlah Rp 252 juta, dan logam Rp 100 tercatat Rp 115 juta. "Untuk uang logam Rp 50 kok tak ada yang minat, ya? Padahal kami juga menyediakan," kata Suyatno.

Fadil Nugroho, Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menukarkan uang. Apalagi menukarkannya bukan di bank, tetapi di pinggir jalan dengan orang menjadi 'penjual' uang. "Kami mengimbau untuk hati-hati," kata dia.

Pihaknya juga sempat mendapati uang palsu yang hendak ditukarkan oleh masyarakat. Selama masa penukaran ini didapati pecahan uang palsu Rp 100 ribu. Prosesnya diserahkan polisi.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi

10 September 2012

Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi

Fauzi Bowo menyerahkan kartu Jamkesda kepada 160 artis Betawi.

Baca Selengkapnya

Jakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak

31 Agustus 2012

Jakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak

Jakarta Barat mengalahkan rekor sebelumnya, sebanyak 15 ribu ketupat di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun  

28 Agustus 2012

Kecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun  

Ada 24 kejadian kecelakaan dengan dua pemudik tewas, 47 orang luka ringan, dan kerugian material Rp 31 juta.

Baca Selengkapnya

Pelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang  

28 Agustus 2012

Pelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang  

Kondisi angkutan kereta relatif lebih nyaman bagi pengguna kereta. Karena tidak ada kasus pencopetan, pencurian, hingga pembiusan.

Baca Selengkapnya

25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten

28 Agustus 2012

25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten

"Jumlah angka kecelakaan arus mudik tahun ini menurun jika dibandingkan tahun lalu."

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7  

28 Agustus 2012

Puncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7  

Tiap 10 menit sekali ada satu bus antarkota antarprovinsi yang tiba dan menurunkan penumpang.

Baca Selengkapnya

Kereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini

28 Agustus 2012

Kereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini

Tahun ini, sekitar 2 juta lebih penumpang menggunakan kereta api sebagai angkutan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Buka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan  

27 Agustus 2012

Buka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan  

Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Henkie Kaluara mengklaim sistem buka-tutup dan rekayasa jalur satu arah lebih ampuh mengatasi macet.

Baca Selengkapnya

Jalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak

27 Agustus 2012

Jalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak

Kasus kecelakaan tersebut mayoritas disebabkan faktor manusia, seperti mengantuk, kecepatan tinggi dan menggunakan handphone sambil mengemudi.

Baca Selengkapnya

2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor

27 Agustus 2012

2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor

Kepolisian meminta masyarakat turut melaporkan kondisi yang masih kurang di jalur-jalur mudik.

Baca Selengkapnya