Ratusan kapal penangkap ikan merapat di kawasan cold storage Pulau Tarakan, Kalimantan Timur. Jaminan ketersediaan listrik membuat kota pulau itu memiliki penampungan ikan dengan pendingin dan pabrik pengalengan ikan. TEMPO/Gunawan Wicaksono
TEMPO.CO, Balikpapan - Pada 2013 mendatang, PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur akan mendapatkan tambahan pasokan listrik sebesar 82 megawatt dari PT Kutai Energi Perkasa.
General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur Nyoman S. Astawa mengatakan, tambahan itu akan membuat sistem listrik Mahakam surplus dari beban puncak yang mencapai 300 megawatt.
Surplus tersebut, kata dia, memang tidak besar karena daftar tunggu pelanggan juga banyak. Khususnya pelanggan industri yang membutuhkan daya listrik cukup besar. Termasuk juga pelanggan rumah tangga.
“Kami bisa lebih leluasa dalam melayani permintaan listrik swasta yang sebelumnya sulit diberikan karena keterbatasan pasokan daya kami,” kata Nyoman di kantornya, Senin, 6 Agustus 2012.
Kutai Energi saat ini sedang melakukan investasi membangun pembangkit listrik tenaga gas berdaya 2 x 41 megawatt di Senipah, Kutai Kartanegara.
“Kami nantinya akan membeli listrik dari pembangkit Kutai Energi,” katanya.
Nyoman mengatakan nantinya harga listrik per kWh yang dipasok Kutai Energi cukup terjangkau, yakni Rp 2.200 untuk daya sebesar 82 MW.
Dia mengharapkan harga listrik akan turun menjadi Rp 1.600 per kWh sehingga berdampak positif terhadap alokasi subsidi PLN di Kalimantan Timur.
Meski demikian, kata Nyoman, hingga saat ini PLN Kalimantan Timur masih mengalami kendala pembangunan tower transmisi sebanyak 121 tower dari Senipah-Balikpapan. Sebab, PLN baru bisa membebaskan 57 lahan pembangunan tower dari semestinya sebanyak 121 lahan untuk 121 tower.
“PLN tetap membayar ganti rugi, tapi sesuai nilai jual obyek pajak (NJOP), tidak mungkin di atasnya,” katanya.
