Mentan Serahkan Dugaan Kartel Kedelai ke KPPU

Reporter

Editor

Rabu, 1 Agustus 2012 05:19 WIB

Kepala Balai Pemulia Kedelai Muchlish Adie di Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Kendalpayak, Malang, Jawa Timur, Jumat 27 Juli 2012. Varietas baru tersebut adalah persilangan kedelai jenis Davros dengan plasma nutfah 2984 yang diberi nama Kedelai Toleran Kekeringan dan diperkirakan akan dipasarkan akhir tahun 2012. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Pertanian, Suswono, menyerahkan penyelidikan dugaan adanya praktek kartelisasi harga kedelai kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sebab kewenangan mengungkap permainan harga komoditas melalui praktek tersebut hanya KPPU.

"Kalau memang ada dugaan kartel silahkan KPPU lakukan peninjauan terkait itu," kata Suswono ketika dihubungi, Selasa, 31 Juli 2012.

Suswono enggan menjelaskan profil perusahaan pengimpor kedelai yang terungkap dugaan melakukan kartel. Kewenangan soal impor, lanjutnya, berada di bawah Kementerian Perdagangan, sedangkan pihaknya hanya mengurusi produksi.

Kartelisasi kedelai memang sulit dicegah apabila suatu komoditas masih tergantung dari impor yang hanya dilakukan oleh beberapa importir. Apalagi, menurut Suswono, kebutuhan kedelai untuk industri tergolong besar sedangkan produksi belum bisa memenuhinya.

"Kebutuhan memang belum terpenuhi karena petani tidak tertarik menanam kedelai," ungkapnya. Ketidaktertarikan petani menanam kedelai disebabkan harga yang rendah dibanding harga komoditas lain.

Dia menyebutkan, harga kedelai di tingkat petani hanya Rp 2.500 per kilogram, dengan produktivitas kurang dari 2 ton per kilogram. Petani lebih memilih menanam jagung karena dengan harga Rp 2.300 per kilogram, tingkat produktivitasnya lebih tinggi sekitar 8 ton per hektare.

Kini, lanjutnya, pemerintah tengah menggenjot produksi yang akan dilakukan dengan memberi insentif bagi petani kedelai. Sayangnya, upaya peningkatan produksi masih terganjal sulitnya menambah lahan baru untuk kedelai.

Untuk menjaga keseimbangan harga dan produksi kedelai, Suswono mendukung wacana pengembalian peran Bulog sebagai stabilisator harga bahan pokok, termasuk kedelai. "Agar harga di petani baik dan tidak memberatkan konsumen," katanya.

Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog, Sutarto Alimoeso, mengatakan sebelum Bulog menjalankan peran stabilisator kedelai, pemerintah harus mempersiapkan beberapa hal. Pemerintah harus membuat regulasi yang memberikan kewenangan tunggal kepada Bulog untuk melakukan impor kedelai.

"Selama ini kan swasta yang melakukan impor, tapi ternyata tidak mampu mengendalikan harga karena mereka bukan stabilisator," kata Sutarto.

Perusahaan yang selama ini mengimpor kedelai diyakini Sutarto sudah memiliki jaringan kuat baik di dalam negeri maupun internasional. Jika Bulog tidak diberi kewenangan tunggal untuk mengimpor, maka tidak akan mampu melawan kartelisasi harga.

"Tahun ini mungkin masih boleh importir mengimpor, tapi kalau pemerintah mempersiapkan dengan baik, tahun depan kami sudah bisa menjaga kedelai sebagai pangan strategis yang harus dilindungi," jelasnya.

ROSALINA



Berita Terkait:
Stok Kedelai di Kupang Tersisa Dua Pekan

Mentan: Tambah Lahan untuk Swasembada Kedelai

Impor Bahan Pakan Ternak AS, Dibuka Kembali

Ini Penyebab Sulitnya Swasembada Kedelai

Hortikultura Impor Banjiri Tanjung Perak

Berita terkait

Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

18 Februari 2024

Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

Meski sumber makanan hewani kaya protein, protein nabati pun baik untuk kesehatan secara umum. Berikut sumber yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?

Baca Selengkapnya

Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

18 Januari 2024

Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

Dokter kandungan mengatakan makan kedelai utuh bisa memicu masalah genital pada janin laki-laki. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Beberkan Sejumlah Penyebab Stok Kedelai Sering Langka

11 Januari 2024

Bos Bulog Beberkan Sejumlah Penyebab Stok Kedelai Sering Langka

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan penyebab stok kedelai kerap langka di Indonesia. Apa saja pemicunya?

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Makan Tempe untuk Tubuh

6 Januari 2024

5 Manfaat Makan Tempe untuk Tubuh

Meskipun sering disamakan dengan tahu, tempe memiliki perbedaan manfaat yang signifikan bagi tubuh.

Baca Selengkapnya

Resep dan Cara Membuat Tahu Hoheng yang Sedang Viral

19 Desember 2023

Resep dan Cara Membuat Tahu Hoheng yang Sedang Viral

Tahu Hoheng sedang viral dan ramai diperbincangkan publik, khususnya para pencinta kuliner. Lalu, bagaimanakah resep dan cara membuatnya?

Baca Selengkapnya

3 Resep Masakan Menggunakan Tauco

23 November 2023

3 Resep Masakan Menggunakan Tauco

Tauco terbuat dari kedelai yang setelah direbus diawetkan dengan garam

Baca Selengkapnya

Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan

20 November 2023

Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan

Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, mengatakan tren kenaikan harga kedelai ini akan berlanjut hingga Desember.

Baca Selengkapnya

Ketua Asosiasi Tahu Tempe Beberkan 4 Alasan Meroketnya Harga Kedelai

19 November 2023

Ketua Asosiasi Tahu Tempe Beberkan 4 Alasan Meroketnya Harga Kedelai

Fluktuasi harga kedelai sebenarnya merupakan hal yang wajar setiap tahun, tapi kenaikan harga kedelai tahun ini cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

8 Sumber Protein Nabati

26 Oktober 2023

8 Sumber Protein Nabati

Kedelai sumber protein nabati, antara lain tempe dan tahu

Baca Selengkapnya