Ekspor Mebel dan Kerajinan DIY Masih Loyo

Reporter

Editor

Senin, 30 Juli 2012 15:02 WIB

TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasar ekspor mebel dan kerajinan masih loyo akibat krisis ekonomi global pada 2008. Paling cepat masih tiga tahun lagi kondisi ekspor baru akan pulih.

"Akibat krisis ekonomi yang melanda Eropa dan Amerika, kondisi ekonomi mereka belum pulih," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia dan Kerajinan Indonesia, Ambar "Polah" Tjahjono, Senin, 30 Juli. Dia memperkirakan negara-negara yang terkena dampak krisis baru kembali normal setelah tiga tahun ini.

Mebel dan kerajinan dari Indonesia biasanya diekspor ke negara-negara Eropa, seperti Yunani dan Spanyol, yang belum bisa lepas dari krisis. Begitu juga Amerika yang daya serapnya masih sangat kecil. Menurut Ambar, ekspor mebel dan kerajinan Indonesia turun cukup signifikan, lebih dari 20 persen.

Dia memperkirakan penurunan masih akan terus terjadi, terutama mengingat krisis masih terjadi. Apalagi produk sejenis dari negara lain banyak di pasar internasional. "Sekarang yang dimaksimalkan pasar lokal," katanya.

Ambar berharap predikat Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata bisa dimanfaatkan sebagai jalan perdagangan mebel. Salah satunya dengan memajang hasil mebel dan kerajinan di hotel. Meskipun space-nya kecil, tapi sangat efektif untuk pemasaran.

Penurunan nilai ekspor mebel, menurut Ketua Asmindo Daerah Istimewa Yogyakarta Yuli Sugiyanto, pernah mencapai level 40 persen. Penurunan nilai ekspor untuk satu perusahaan mebel, misalnya, mencapai 35-40 persen dari total ekspor US$ 5.000 per tahun.

Negara-negara Eropa Barat yang menjadi pasar mebel DI Yogyakarta, di antaranya Prancis, Belgia, Spanyol, Italia, Jerman, Portugal, dan Norwegia. Amerika Serikat juga menyerap mebel Yogyakarta di hampir semua negara bagian. "Namun, kondisinya belum maksimal menyerap mebel kita," kata dia.

Para pengusaha mebel dan kerajinan di DIY kini sedang menjajaki ekspor ke Uni Emirat Arab (Timur Tengah), India, negara-negara di Afrika Selatan.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya