TEMPO.CO, Yogyakarta - Para pengembang perumahan di Daerah Istimewa Yogyakarta membidik pembangunan rumah sejahtera tapak, yaitu rumah tipe kecil/36 atau rumah subsidi pemerintah.
Subsidi itu, melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, dengan bunga kredit hanya 7,25 persen per tahun. "Real Estat Indonesia mendorong para pengembang membangun perumahan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan," kata Ketua Real Estate Indonesia Yogyakarta, Remingus Edi Waluyo, Jumat, 27 Juli 2012.
Dia mengatakan kebutuhan rumah tipe itu sangat tinggi, mencapai 100 ribu rumah, seharga Rp 88 juta per unit. Untuk masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan, mengambil kredit itu selama 15 tahun, maka cicilan per bulan sangat kecil. Dia memberi contoh, PT Rumah Cerdas, pengembang yang membangun rumah sejahtera tapak di wilayah Kabupaten Bantul.
Dia mengakui pemerintah telah menaikkan harga rumah sejahtera tapak, dari Rp 70 juta menjadi Rp 88 juta. Sebab, harga material bangunan juga meningkat. "Kalau pegawai negeri pasti sangat mudah memiliki rumah itu. Sebab, pembayaran uang muka sudah ditanggung Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil atau Bapertarum-PNS dan Jamsostek bagi pegawai swasta," kata dia.
Seorang pengembang, M. Rahmat. menyatakan kredit rumah bersubsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan, sudah mencakup asuransi jiwa dan asuransi kebakaran. "Masyarakat dengan penghasilan rendah terbantu dengan bunga kredit yang kecil," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota
7 hari lalu
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah
7 hari lalu
Wakil Menteri BUMN sebut pemerintah masih kurang memberikan pendanaan untuk developer, guna memberikan pengadaan hunianuntuk masyarakat
Baca SelengkapnyaWacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy
9 hari lalu
Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.
Baca SelengkapnyaDewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan
9 hari lalu
Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, buka suara perihal usulan Apindo agar pemerintahan baru membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan.
Baca SelengkapnyaKisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung
20 hari lalu
Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara
Baca SelengkapnyaLaba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M
25 hari lalu
BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.
Baca SelengkapnyaPria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan
46 hari lalu
Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.
Baca SelengkapnyaHarga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya
53 hari lalu
Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaDirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024
20 Maret 2024
BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.
Baca SelengkapnyaBasuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas
13 Maret 2024
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.
Baca Selengkapnya