Stok Kedelai di Kupang Tersisa Dua Pekan  

Reporter

Editor

Jumat, 27 Juli 2012 13:21 WIB

Dua petani memanen kedelai yang ditanam setahun sekali di ladangnya di Kecamatan Nglendah, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (25/7). ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Kupang - Persediaan kedelai sebagai bahan bahan tahu dan tempe di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, tinggal 23,9 ton. Jumlah itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama tiga belas hari ke depan. Rata-rata kebutuhan kedelai di daerah tersebut mencapai 184,55 ton per bulan.

"Stok kedelai di Kupang sudah mulai menipis untuk memenuhi kebutuhan pengusaha tahu tempe di daerah ini," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Timur, Kirenius Tallo, di Kupang, Jumat, 27 Juli 2012.

Pemerintah daerah sedang berkoordinasi dengan para distributor bahan kebutuhan pokok di Kota Kupang agar bisa mendatangkan komoditas ini lebih banyak lagi. Targetnya, stok harus cukup untuk memenuhi kebutuhan minimal tiga bulan ke depan.

Persoalannya, hampir 80 persen kebutuhan kedelai di Nusa Tenggara Timur dipenuhi dari luar. Tapi, para pengusaha tahu tempe di Kota Kupang diminta untuk tetap beroperasi melayani kebutuhan masyarakat. "Manfaatkan stok yang ada sambil menunggu pasokan tambahan," katanya.

Pengusaha tahu tempe di Kupang mulai menaikkan harga jual karena harga kedelai mulai mahal. "Kami terpaksa menaikkan harga jual produk karena harga bahan baku sangat mahal," kata Sigit, produsen tahu tempe setempat.

Saat ini tahu dijual dengan harga Rp 30 ribu per papan yang berisi 103 potong, dari harga sebelumnya Rp 27 ribu per papan. Sedangkan tempe sebelumnya dijual dengan harga Rp 6.000 per lempeng sepanjang 50 sentimeter dan lebar 10 sentimer menjadi harga Rp 8.000.

YOHANES SEO

Berita Terpopuler:
Angelina Minta Sesuatu kepada Brotoseno

Gudang Mebel Jokowi Ludes Terbakar

Ruhut: Jika Saya Deni, Saya Nggak Minta Maaf

Orientasi Murid Baru SMA Don Bosco Makan Korban

Ketika Terbakar, Gudang Jokowi Tak Dijaga

Begini ''Curhat'' Perempuan Korea Utara

Jepang Permalukan Spanyol

Robert Pattinson Tinggalkan Kristen Stewart

Ini Sebab Layanan Twitter Terhenti Tadi Malam

Kim Jong Un Ternyata Menikah Sejak 2009

Berita terkait

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

6 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya