TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya mata uang euro terhadap dolar Amerika menyusul pernyataan Kepala Bank Sentral Eropa memberi suntikan tenaga bagi rupiah.
Rupiah berpotensi melanjutkan apresiasinya di kisaran sempit. Di pasar uang pagi ini, Jumat, 27 Juli 2012, rupiah mulai meninggalkan level 9.500 dan bergerak di area positif pada kisaran 9.480-9.520 per dolar AS. Kemarin rupiah ditutup di level 9.503 per dolar AS.
Potensi penguatan rupiah berasal dari depresiasi dolar AS terhadap euro di pasar uang. Hingga pukul 11.30 WIB, euro ditransaksikan di kisaran US$ 1,2287, pound sterling di kisaran US$ 1,5677, sementara yen ditransaksikan di level 78,24 per dolar AS. Situasi ini membuka peluang aksi beli investor terhadap aset-aset berisiko, termasuk rupiah.
Analis Treasury Research Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengatakan pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Mario Draghi, yang akan mempertahankan zona euro at any cost menerbitkan harapan baru bagi permasalahan krisis utang Uni Eropa. “Pernyataan ini mengindikasikan totalitas Bank Sentral untuk menekan imbal hasil Eropa.”
ECB akan melakukan kebijakan Securities Markets Program dengan membeli obligasi untuk mengurangi tekanan terhadap imbal hasilnya. ECB yang akan masuk ke pasar obligasi untuk mengurangi tekanan risiko default karena tingginya borrowing cost.
Meski demikian, Nurul menuturkan apresiasi euro hanya bersifat sementara seiring dengan mencuatnya isu keluarnya Yunani dari Uni Eropa. Indikasi terjadinya resesi di Benua Biru ikut menjadi perhatian pasar yang berpeluang memberi tekanan pada euro. “Apalagi pasar pun sedang menanti rilis data GDP AS yang terindikasi juga mengalami kontraksi.”
Hari ini rupiah akan bergerak dengan kecenderungan konsolidasi hingga menguat. Euforia di Eropa berpotensi mengurangi tekanan rupiah di tengah meningkatnya permintaan dolar AS menjelang akhir bulan. “Kesiagaan Bank Indonesia mengamankan rupiah menjadi faktor penentu kestabilan mata uang RI di pasar uang,” kata Nurul.
PDAT | M AZHAR
Berita Terpopuler:
Alasan Wanita Tampak Lebih Cantik Setelah Bercinta
Angelina Minta Sesuatu kepada Brotoseno
Gudang Mebel Jokowi Ludes Terbakar
Ruhut: Jika Saya Deni, Saya Nggak Minta Maaf
Orientasi Murid Baru SMA Don Bosco Makan Korban
Ketika Terbakar, Gudang Jokowi Tak Dijaga
Begini ''Curhat'' Perempuan Korea Utara
Orang Ini Kehilangan Penisnya Saat Tidur
Jepang Permalukan Spanyol
Ini Sebab Layanan Twitter Terhenti Tadi Malam
Berita terkait
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M
13 November 2021
Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?
1 Februari 2021
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.
Baca Selengkapnya2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725
6 Desember 2018
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah
18 Juli 2018
Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.
Baca SelengkapnyaInfobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik
25 Januari 2018
Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.
Baca SelengkapnyaDibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin
3 Januari 2018
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan
6 Desember 2017
Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.
Baca SelengkapnyaDolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587
26 Oktober 2017
Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS
25 Oktober 2017
Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.
Baca Selengkapnya5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound
24 Oktober 2017
Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.
Baca Selengkapnya