Kecemasan Eropa Kembali Tenggelamkan Indeks  

Reporter

Editor

Selasa, 24 Juli 2012 12:29 WIB

Direktur Utama Bursa Efek indonesia (BEI) Ito Warsito bersama Ketua Bapepan- LK Nurhaida melihat papan bursa saat peluncuran Indeks IDX30 di gedung Bursa, Jakarta, Senin (23/04). TEMPO/ Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Jakarta kembali melanjutkan pelemahannya seiring dengan jatuhnya sebagian bursa regional. Kecemasan investor terhadap prospek ekonomi global dan krisis utang di Eropa yang terus berkepanjangan memaksa indeks turun dari level 4.000 untuk pertama kalinya sejak 13 Juli lalu.

Dalam perdagangan sesi pertama hari ini indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup turun 11,283 poin (0,28 persen) ke 3.998,51. Hampir semua indeks sektoral di bursa mengalami koreksi. Sempat naik hingga ke level 4.035 karena membaiknya data manufaktur Cina, tapi akhirnya indeks ditutup di arena negatif.

Saham yang berpindah tangan mencapai 1,3 miliar lembar, senilai Rp 1,34 triliun, serta frekuensi 51,2 ribu kali transaksi. Harga 101 saham naik, 93 saham turun, serta 98 saham lainnya stagnan. Namun investor asing berhasil mencatat pembelian bersih Rp 18 miliar.

Thendra Crisnanda, periset dari PT BNI Securities, menuturkan jatuhnya bursa global ditutup melemah kemarin dan indeks Dow Jones terkoreksi lagi 0,79 persen ke 12.721,46 kembali membebani bursa Asia siang ini. Harga minyak yang kembali merosot ke US$ 88 per barel juga turut kembali mengganjal pergerakan indeks.

Pelemahan bursa global didorong oleh meningkatnya kekhawatiran investor terhadap memburuknya kondisi perekonomian zona Eropa. “Pemerintah Spanyol harus menerima kenyataan bahwa bailout sektor perbankannya menjadi tanggung jawab mereka. Pemerintah Spanyol juga telah melarang transaksi sort selling dalam waktu tiga bulan sebagai tanda makin menurunnya kepercayaan investor,” tutur dia.

Imbal hasil obligasi pemerintah Spanyol melonjak hingga ke 7,496 persen serta kecemasan Yunani tidak dapat memenuhi target pembayaran dana talangan yang telah diberikan memberikan sentimen negatif di pasar. “Kekhawatiran pasar juga bertambah setelah adanya laporan dari media Jerman yang memunculkan spekulasi bahwa IMF tidak akan memberikan dana talangan tahap berikutnya kepada Yunani,” tuturnya.

Dia memprediksi indeks hari ini akan bergerak dalam rentang 3.942 hingga 4.037. Dan saham yang bisa menjadi pilihan investor antara lain Bank BCA (BBCA), Perusahaan Gas Negara (PGAS), serta Tower Bersama (TBIG).

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

15 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

37 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya