TEMPO.CO, New York - Harga minyak jatuh cukup dalam lebih dari 4 persen karena kekhawatiran masa depan Eropa kembali mengguncang pasar dan menimbulkan keraguan investor akan permintaan minyak dunia.
Diperdagangan Bursa Komoditas New York (NYMEX) semalam, harga minyak mentah untuk antaran bulan September jatuh US$ 3,69 (4,02 persen) menjadi US$ 88,14 per barel. Ini merupakan level terendahnya sejak 13 Juli lalu, dan kali ini juga merupakan menurunan minyak terbesar sejak 14 Desember lalu.
Dipasar elektronik Asia pagi ini, harga minyak kembali turun 0,18 (0,2 persen) menjadi US$ 87,96 per barel. Jumat lalu, harga minyak juga turun 1,3 persen menjadi US$ 91,44 per barel.
Semua ini tentang Eropa, dan para investor mulai resah bahwa menjalarnya krisis utang ini dapat memperlambat prosos pemulihan ekonomi global sehingga akan mengurangi konsumsi minyak.
Pemicunya, adalah majalah Jerman, Der Spiegel melaporkan bahwa Lembaga Moneter Internasional (IMF) menghentikan pembayaran bantuan bagi Yunani. Langkah ini akan membuat Yunani akan mengalami kebangkrutan di awal September mendatang, menurut laporan tersebut. Namun, IMF mengeluarkan pernyataan menanggapi berita Der Spiegel, bahwa mereka tetap mendukung Yunani dalam mengatasi kesulitan ekonominya.
Kecemasan ini membuat a investor keluar dari aset – aset yang dianggap berisiko saat ini seperti bursa saham dan komoditas. “Semua telah dilakukan bagi Eropa dan memberikan bantuan agar masalah tidak lebih parah,” kata Kyle Cooper, direktur IAF Advisor di Houston.
Imbal hasil obligasi Spanyol untuk tenor 10 tahun kembali melonjak diatas 7 persen pada perdagangan Senin kemarin, dan yield obligasi Italia juga mengikuti naik menjadi 6,5 persen.
Komisi Erop, Bank sentral Eropa (ECB), dan IMF akan mengunjungi Yunani akhir pekan ini untuk menilai kemajuan negara tersebut dalam memenuhi persyaratan bailout. “Kekhawatiran ini telah melambungkan dolar AS terhadap mata uang utama dunia, sehingga harga minyak semakin turun,” kata Matt Smith, analis dari Summit Energy di Kentucky.
Melambatnya data ekonomi Cina membuat ekspektasi pertumbuhan triwulan ketiga tahun ini dibawah 7,5 persen.
Harga minyak pemanas turun 11 sen (3,6 persen) menjadi US$ 2,82 per galon, sedangkan harga bensin (gasoline) turun 6 sen (2 persen) menjadi US$ 2,88 per galon. Sementara harga gas alam untuk antara bulan Agustus naik 4 sen (1,2 persen) menjadi US$ 3,12 per mBtu.
MARKETWATCH / VIVA B. K
Berita terkait
Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah
3 hari lalu
Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
11 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaEkskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak
18 hari lalu
Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel
18 hari lalu
Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram
19 hari lalu
Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaAnalis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar
19 hari lalu
Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru
5 Januari 2024
Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?
21 Juni 2023
Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?
7 Juni 2023
Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?
Baca Selengkapnya