TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengusulkan supaya Perusahaan Umum Bulog kembali menjadi pengendali harga sembilan bahan kebutuhan pokok. Saat ini fungsi Bulog hanya sebagai stabilisator harga beras.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan masalah pangan pokok seharusnya dikendalikan langsung oleh pemerintah melalui satu lembaga khusus. Dengan peran maksimal Bulog itu, maka tidak akan terjadi gejolak harga untuk beberapa komoditas pangan pokok seperti saat ini.
"Saat ini belum kami usulkan, tapi kami mendukung kalau Bulog kembali lagi perannya sebagai penyangga sembilan bahan pokok," kata Suswono seusai membuka Rapat Dewan Ketahanan Pangan, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa, 17 Juli 2012.
Menurut dia, idealnya masalah stabilisasi harga dan stok bahan pangan pokok dipegang oleh Bulog. Sebab, tanpa ada stabilisator dan penyangga seperti Bulog, maka bahan pokok akan dikuasai pedagang.
"Berapa pun produksi kalau dikuasai pedagang, maka mereka yang atur harganya," ujar dia. Yang lebih mengkhawatirkan, jika pengaturan harga ini hanya dilakukan oleh beberapa pedagang, maka bisa terjadi kartel. Saat ini, lanjut Suswono, harga beberapa komoditas pangan pokok mengalami kenaikan. Padahal data Badan Pusat Statistik mencatat produksi pertanian terbilang cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Tapi kan sekarang harga justru naik, seperti beras, harga mulai naik padahal pedagang beras enggak pernah mengeluh pasokan kurang," katanya.
Atas dasar itulah, dia menilai pentingnya mengembalikan peran Bulog sebagai badan penyangga dan stabilisator harga kebutuhan pokok. Namun diakuinya pengembalian peran Bulog ini membutuhkan dukungan anggaran yang kuat dari pemerintah.
"Kalau Bulog jadi penyangga, harus ada dukungan anggaran dan penugasan dari pemerintah," ujarnya. Inilah yang masih harus dipikirkan oleh pemerintah ke depan.
ROSALINA
Berita terkait
Chipset MediaTek Dimensity 9300 Plus akan Diluncurkan pada 7 Mei, Ini Detailnya
2 menit lalu
MediaTek belum mengungkapkan sesuatu yang signifikan mengenai spesifikasi Dimensity 9300 Plus.
Baca SelengkapnyaTimnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah
6 menit lalu
Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.
Baca SelengkapnyaTinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun
7 menit lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaCoach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat
19 menit lalu
Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.
Baca SelengkapnyaPertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara
21 menit lalu
IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.
Baca SelengkapnyaApa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?
23 menit lalu
Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?
Baca SelengkapnyaProfil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah
25 menit lalu
PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.
Baca SelengkapnyaDapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya
26 menit lalu
Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.
Baca SelengkapnyaHari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram
27 menit lalu
Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.
Baca SelengkapnyaKetergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim
28 menit lalu
Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.
Baca Selengkapnya