Bank Dunia: Indonesia Tidak Kebal Krisis Global

Reporter

Editor

Kamis, 12 Juli 2012 14:30 WIB

Country Director World Bank Stefan Koeberle saat konfrensi press setelah mengadakan diskusi dengan tema "Indonesia tumbuh dalam lingkungan global yang lebih rentan" di gedung BKPM, Jakarta, (12/7). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeboerle, menyatakan gejolak aliran modal portofolio dan pasar saham menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tidak kebal dari ketidakpastian atas krisis ekonomi yang terjadi di wilayah Eropa.

"Indonesia tidak dapat menghindar dari dampak penurunan ekonomi global, terutama jika harga komoditas dunia dan permintaan, seperti dari Cina, terkena dampaknya," ujar Stefan ketika menggelar jumpa pers di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kamis, 12 Juli 2012.

Bank Dunia memperkirakan krisis ekonomi global yang parah dapat menekan pertumbuhan turun ke sekitar 4 persen pada 2013. Apalagi jika terjadi kebekuan parah di pasar keuangan internasional yang berkontribusi terhadap penurunan mitra perdagangan, penurunan komoditas dunia, dan turunnya tingkat kepercayaan investor.

Sebagai negara berkembang, Indonesia disarankan meningkatkan kesiagaan menghadapi krisis untuk mengatasi tekanan jangka panjang dan pendek, sekaligus mempersiapkan kebijakan-kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi ekonomi dunia yang melemah.

"Kegagalan melakukan persiapan yang memadai menghadapi krisis jangka pendek dapat meningkatkan dampak krisis yang membawa konsekuensi jangka panjang bagi pertumbuhan."

Menurut dia, Indonesia telah membuat kemajuan yang berarti dalam persiapan menghadapi krisis."Tapi masih dibutuhkan pekerjaan lanjutan dan seperti negara lain, tidak ada ruang untuk berpuas diri dalam lingkungan pasar yang rapuh seperti sekarang ini," katanya.

Saat ini, salah satu langkah positif yang telah dilakukan pemerintah adalah dengan Undang-Undang APBN 2012 yang dinilai memberikan fleksibilitas bagi pemerintah untuk menyesuaikan belanja dan pembiayaan untuk merespon krisis, dengan syarat persetujuan DPR dalam waktu 24 jam.

Ia juga menyarankan Indonesia melakukan persiapan rencana kebijakan fiskal, sebagai contoh, belanja untuk mendukung ekonomi dan melindungi masyarakat miskin harus dimulai dari sekarang. Selain itu, kejelasan dan konsistensi kebijakan juga dapat meningkatkan kepercayaan investor.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita lain:
Rahasia Jokowi di Masa Kecil

Ini Kunci Keunggulan ''Sementara'' Jokowi

Membaca Taktik Umpan Pendek Ala Jokowi

Foke Kalah Karena Terlalu Agresif

Ini Calon Gubernur Pilihan Narapidana

Berita terkait

Kementan-Polri Berkolaborasi Hadapi Tantangan dan Krisis Global

29 Agustus 2023

Kementan-Polri Berkolaborasi Hadapi Tantangan dan Krisis Global

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan Mabes Polri mempererat kerjasama pendataan penggilingan padi dan stok beras sebagai upaya bersama menghadapi tantangan dan krisis global.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

10 Mei 2023

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan subsektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mesih tertekan akibat krisis global.

Baca Selengkapnya

3 Pernyataan Menko Airlangga Hartarto Seputar Pengesahan UU Cipta Kerja

23 Maret 2023

3 Pernyataan Menko Airlangga Hartarto Seputar Pengesahan UU Cipta Kerja

Menko Airlangga Hartarto ikut menyampaikan pandangan pemerintah atas pengesahan UU Cipta Kerja, berikut 3 pernyataannya

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bank Bangkrut, Jokowi: Semua Negara Tunggu Efek Dominonya

15 Maret 2023

Silicon Valley Bank Bangkrut, Jokowi: Semua Negara Tunggu Efek Dominonya

Jokowi menunggu dampak yang ditimbulkan dari bangkrutnya Silicon Valley Bank atau SVB, bank yang mendanai start up di Amerika Serikat, pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Lockdown Ketat di Cina, Apindo: Agak Miris

5 Desember 2022

Lockdown Ketat di Cina, Apindo: Agak Miris

Apindo khawatir lockdown dapat berpengaruh signifikan terhadap transaksi kerja sama dengan Cina yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 135 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Inflasi Ditangani seperti Covid-19, Tito: Setiap Minggu Dibahas dan Dievaluasi

5 Desember 2022

Jokowi Ingin Inflasi Ditangani seperti Covid-19, Tito: Setiap Minggu Dibahas dan Dievaluasi

Jokowi mengklaim upaya pemerintah mengendalikan inflasi di Tanah Air sudah detail dan cukup berhasil.

Baca Selengkapnya

Hadapi Ancaman Krisis Global, Gubernur BI: Hidup adalah Ketidakpastian

5 Desember 2022

Hadapi Ancaman Krisis Global, Gubernur BI: Hidup adalah Ketidakpastian

BI membeberkan tiga langkah yang akan diambil Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Indef Sebut RI Hadapi Tantangan Kombo di 2023, Krisis Global hingga Tahun Politik

5 Desember 2022

Indef Sebut RI Hadapi Tantangan Kombo di 2023, Krisis Global hingga Tahun Politik

Dari sisi global, Indef melihat tantangan ekonomi Indonesia bermuasal dari krisis karena perang Rusia dan Ukraina yang tak pasti kapan akan berakhir.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global

2 Desember 2022

Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global

Dalam kondisi yang serba tak pasti, Sri Mulyani mengatakan generasi muda dapat melihatnya sebagai bekal pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023

2 Desember 2022

Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023

Sri Mulyani melihat potensi memburuknya perekonomian telah bergeser dari ancaman pandemi ke krisis global.

Baca Selengkapnya